Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Demonstran Nilai Kadisdik Sumenep Tak Serius Selesaikan Persoalan Pendidikan

 


MAJALAHJURNALIS.Com (Sumenep) - Ratutan Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, Madura, Jawa Timur demo kantor Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.

Kedatangan mereka tidak lain menyoal terkait komitmen, visi-misi dan keseriusan Kepala Dinas Pendidikan yang baru dalam mengelola Pendidikan yang ada.

"Grend desain pendidikan kita ini mau di buat seperti apa, komitmennya dan arah pendidikannya gimana. Itu yang kita bawa," kata Korlap aksi, Nur Hayat kepada wartawan, Selasa (11/1/2022).

Selain itu massa aksi juga meminta agar Kadisdik segera mengevaluasi dan menyelesaikan persoalan pendidikan yang ada. Salah satunya soal disparitas pendidikan antara daratan dan kepulauan.

Kendati demikian, Nur Hayat menyebut bahwa Kadisdik tidak benar-benar serius dalam menjalankan tugasnya. Terbukti, saat orang nomer satu di lingkungan Disdik itu menemui massa aksi, yang bersangkutan tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di berikan.

"Kadisdik tidak serius menjawab persoalan-persoalan Pendidikan yang ada di Sumenep," sebutnya.

"Kita tanya jumlah lembaga pendidikan SD saja tidak bisa menjawab," tambahnya.

Dia menyebut bahwa Kadisdik saat ini sangat minim pengetahuan dan kualitas pendidikannya dipertanyakan. "Kami sangat meragukan kualitas pengalaman dan pendidikannya," ujarnya.

Pria yang biasa dipanggi Hayat meminta agar Kadisdik untuk segera mengundurkan diri bila tidak bisa menjalankan tugasnya dan memenuhi tuntutan yang disampaikan massa aksi.

"Kalau tidak siap, mundur saja. Kasian peserta didik yang menjadi korban.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Agus Dwi Saputra merespon cukup santai. Dia menilai tudingan Mahasiswa terkait kapasitasnya yang di nilai tidak layak karena tidak mampu menjawab pertanyaan massa aksi  merupakan hal yang wajar.

"Wajar saja mereka mau bilang apa, hak mereka menilai seseorang. Saya ditanya, nanti kalau jawab ngawur kan juga gak berani. Ini kan soal data, data harus valid," ungkapnya.

Dia menyebut bahwa fokus kerjanya saat ini yaitu perbaikan data. Ia mengaku akan secepatnya memperbaiki soal perbaikan data tersebut. (Asni)

Post a Comment

0 Comments