MAJALAHJURNALIS.Com (Medan) - Ketua Exco Partai Buruh Sumatera Utara (Sumut)
Willy Agus Utomo (foto) menanggapi isu yang beredar berkenaan adanya
gerakan yang mencoba menunda Pemilu 2024 mendatang, menurutnya hingga saat ini
desas-desus tersebut belum ia ketahui dan tidak pernah mendengar secara
langsung prihal penundaan pemilu tersebut. Kendati demikian, isu ini menurutnya harus
ditanggapi serius, karena jika benar terjadi maka menjadi preseden buruk bagi
demokrasi Indonesia pasca reformasi yang telah diperjuangkan oleh Rakyat selama
ini. "Kami Partai Buruh pasti menolak tegas, jika
ada pihak-pihak yang berencana menunda Pemilu 2024, jangan mengahalalkan segara
cara untuk berkuasa, rakyat sudah cerdas, kita lawan," ujar Willy Agus
Utomo kepada awak media di Medan. Untuk itu Willy mengajak semua elemen masyarakat,
tokoh agama, tokoh masyarakat, mahasiswa dan elit-eilit Partai Politik untuk
konsisten dan kritis mengawal perhelatan demokrasi, agar sesuai dengan waktu
yang sudah ditentukan atau kata lain sesuai aturan perundang-undangan yang
berlaku. "Kami salah satu partai rakyat kecil yang baru
saja lolos, berharap ada perubahan besar untuk rakyat di Pemilu 2024
mendatang," ungkapnya Karena selama ini lanjut Willy, rakyat sudah lama
mengaharapkan kesejahteraannya, maka di Pemilu ini Partai Buruh akan menyatukan
suara-suara rakyat kecil, untuk menggunakan hak pilihnya secara baik dan benar
untuk mewujudkan perubahan menuju cita-cita negara sejahtera (Welfare State). "Kalau ditunda Pemilu, maka makin panjang
penderitaan rakyat, saat ini sembako mahal, lapangan pekerjaan minim, upah
buruh murah, kesehatan dan pendidikan mahal, apa itu mau mereka, memperpanjang
jerit tangis kemiskinan rakyat, jangan serakah dan rakus lah wahai para oknum
pejabat negri ini," ketus Willy aktivis buruhyang namanya masuk dalam daftar 10 tokoh
buruh paling vokal di Indonesia versi survei Indonesia Indicator 2021 lalu. Guna mewanti-wanti hal tersebut, Willy mengatakan
akan segera mensosialisasikan kepada seluruh kader partainya dan sosialisasi ke
masyarakat dan tokoh masyarakat agar turut melakukan penolakan penundaan
pemilu. "Bisa juga kami akan suarakan dalam aksi-aksi
buruh, kami akan kawal demokrasi ini, jangan kembali ke masa orde baru, jangan
jadi diktator baru untuk menindas rakyat," pungkasnya. (TN) Berita
ini juga dimuat di Twitter: @JURNALIS_69
0 Komentar