Tampang pelaku pembacokan warga di Desa Sampali.
(Foto: Dok. Polsek Percut Sei Tuan)
MAJALAHJURNALIS.com (Deliserdang)
-Polisi menangkap Kamiso
alias KM (49) pelaku pembacokan warga di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
(Sumut). Kamiso ternyata merupakan pecatan polri dan tengah menjabat sebagai
Wakil Ketua PAC Pemuda Pancasila Percut Sei Tuan.
Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan AKP Japri Simamora membenarkan Kamiso merupakan pecatan polisi. Namun, dia tidak mengetahui pasti kapan Kamiso dipecat.
"Iya, sudah lama dipecat. Enggak tahu, sudah lama
kali," kata Japri saat dikonfirmasi detikSumut, Sabtu (4/5/2024).
Terkait Kamiso juga menjabat sebagai Wakil Ketua PAC PP
Percut Sei Tuan, Japri juga membenarkan hal itu. Dia menyebut korban pembacokan
Kamiso itu juga anggota PP.
"Iya (Wakil Ketua PAC PP Percut Sei Tuan), sama-sama PP,
korban Ketua PP Medan Tembung," jelasnya.
Perwira pertama polri itu menyebut Kamiso telah ditangkap.
Kamiso pun saat ini telah ditahan.
"Iya, sudah (ditahan)," pungkasnya.
Sebelumnya Japri menyebut Kamiso ini juga sudah sempat
ditangkap. Kamiso terjerat kasus penembakan anggota Polsek Medan Barat Aiptu
Robin.
Penembakan ini terjadi Jalan Gagak Hitam (Ringroad),
Kecamatan Medan Sunggal, Selasa, 27 Oktober 2020 siang.
"Iya, masalah penembakan personel polisi di
Ringroad," kata Japri Jumat (3/5/2024) malam.
Untuk diketahui, penangkapan Kamiso ini berawal dari adanya
video yang menarasikan emak-emak bentrok dengan preman di Kabupaten Deli
Serdang, viral di media sosial. Berdasarkan video yang dilihat detikSumut,
tampak peristiwa itu terjadi di pinggir jalan. Kondisi di lokasi cukup ramai.
Ada sejumlah pria dan emak-emak yang berada di lokasi
tersebut. Mereka terdengar terlibat cekcok.
Kemudian, ada seorang pria bertongkat diduga pelaku pembacokan
datang sambil membawa senjata tajam. Pria itu terlihat hendak mendekati
emak-emak yang ada di depannya. Emak-emak itu tampak marah.
Namun, tak lama, pria tersebut berbalik arah. Lalu, terlihat
ada salah seorang pria yang bagian tangannya tampak bersimbah darah.
"Rusuh di Jalan Haji Anif, infonya terkait lahan. Para
preman datang, bahkan membacok warga," demikian narasi unggahan itu.
Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Jhonson Sitompul membenarkan
informasi video viral itu. Dia menyebut peristiwa itu terjadi di Desa Sampali,
Kecamatan Percut Sei Tuan, pagi tadi.
"Kami menjelaskan terkait peristiwa pembacokan yang
terjadi di garapan Desa Sampali tadi pagi, tepatnya sekitar pukul 10.00
WIB," kata Jhonson, Jumat.
Jhonson mengatakan pihaknya langsung menuju lokasi begitu
mendapat informasi itu. Setibanya di lokasi, massa mulai anarkis. Salah seorang
warga bernama Rahmantua juga menjadi korban pembacokan.
"Sampai di TKP kami melihat massa sudah mulai anarkis
terkait kejadian tersebut, sedangkan pelaku pembacokan ketika kami sampai di
TKP sudah melarikan diri.
Begitu juga dengan korbannya sudah langsung dibawa
oleh warga ke RS," sebutnya.
Perwira menengah Polri itu menyebut pihaknya langsung memburu
pelaku pembacokan itu. Tak lama, pelaku berinisial KM itu pun akhirnya
diringkus.
Pihaknya masih menyelidiki adanya kemungkinan pelaku lain dalam
kejadian itu.
"Kami bersyukur dengan kecepatan kanit bersama
personelnya sekitar pukul 13.00 WIB, pelaku berhasil kami amankan. Kemudian
pelaku kami bawa ke kantor untuk proses sidik lebih lanjut," kata Jhonson.
Jhonson mengatakan pihaknya masih mendalami motif peristiwa
tersebut. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, bentrok dan
penganiayaan itu dipicu karena permasalahan penggalian lubang.
"Untuk saat ini yang bisa kami lihat dari peristiwa tadi
siang itu, di mana pelaku tanpa seizin dari pemilik bangunan ada menggali
lubang. Jadi, mungkin dari keterangan saksi yang kami dapat dari TKP, si
pemilik bangunan merasa keberatan. Mungkin pelaku tersinggung, pelaku emosi
langsung menyerang korban dengan cara membacok tangan korban," ujarnya.
Dia menyebut peristiwa itu juga sempat diwarnai dengan aksi
bakar ban yang dilakukan oleh warga. Pembakaran ban itu dilakukan di tengah
jalan dan sempat membuat arus lalu lintas di wilayah itu terhenti.
"Emosi massa karena korban ini adalah bagian dari warga
mereka, sehingga mereka terpancing emosi dan dilampiaskan dengan membakar ban
di jalan. Setelah kami datang, dengan pihak desa melalui Damkar memadamkan api,
sehingga lalu lintas kembali normal yang tadinya sempat terhenti akibat
pembakaran ban yang dilakukan oleh warga," pungkasnya. Sumber : detiksumut
0 Comments