Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sambut Hari Kemerdekan RI, Ponpes Tahfiz Al Faiz Laksanakan Upacara Bendera dan Perlombaan

 

Pembina Upacara Bendera pada HUT RI ke 77 di Ponpes Al Faiz dibawakan Al Ustadz Andi Suhendra Siregar, S.Pd dihalaman Ponpes Bandar Kippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (17/8/2022) sekitar pukul 07.20 Wib. @Majalahjurnalis.com


MAJALAHJURNALIS.Com (Deliserdang) – Menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77, Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfiz Al Faiz di Jalan Datuk Kabu / Jalan Bhinneka Tunggal Ika, Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (17/8/2022) pukul 07.20 Wib.


Upacara Hari Kemerdekan RI di Ponpes Tahfiz Al Faiz berlangsung dihalaman pesantren yang dibawakan Santri dan Santriwati MTs dan Aliyah yang juga dihadiri Pendiri Ponpes Al Faiz Buya Al Ustadz Fadli Kaukibi, SH, CN dan Pembina Yayasan Balqis Lubis dan Eyang Khairul Asnin), Pengurus Yayasan Ketua Yayasan Herlis Dianti, SH.I, Sekretaris Yayasan Baihaqi Mustafa dan Bendahara Ummi Nadrah.


Ustadz Andi Suhendra, M.Pd


Thema Upacara bendera di Ponpes Al Faiz yakni; “Santri Bersama Seluruh Elemen Pesantren Tahfiz Al Faiz Siap Berjuang Mendidik Generasi Yang Berilmu, Berahlak dan Bertaqwa serta menjaga persatuan, untuk mewujudkan negeri yang Baldatun Thoyyibatun Warabbun”.

Ustad Andi Suhendra Siregar, M.Pd sebagai Pembina Upacara menyampaikan, ada 2 poin yang tentang makna kemerdekaan yakni Pertama bahwa kemakmuran dan kejayaan suatu kaum semata-mata adalah karunia Allah SWT. Hal itu bisa diraih dengan cara mentauhidkan Allah SWT, Mengimani dan mengikuti ajaran Rasul-Nya serta menerapkan syariah-Nya.



Dan kedua, agar sebuah negeri bisa mendapatkan status “WA Rabbun Ghafur” adalah negara bersegera kembali ke Jalan Allah SWT dengan menjaga tauhid dan kembali mena’ati-Nya.

Terkhusus kepada Santri Al Faiz  harus belajar dengan sungguh, memperbanyak sabar dan berniat iklas karena Allah Ta’ala agar nantinya Santri Pesantren Al Faiz berada digarda terdepan dalam mempertahankan NKRI dan Aqidah Islam juga bisa membawa perubahan bagi bangsa ini untuk lebih baik dari sekarang ini.



Sekali lagi, betapa banyak negara Muslim yang hancur bukan karena serangan  senjata, tetapi karena generasi mudanya, pelajarnya, masyarakatnya, umat muslimnya menjauhi bahkan meninggalkan ajaran Islam  itu sendiri, ucapnya mengakhiri sambutatannya.

Acara ditutup dengan doa dan dilanjutkan dengan bermacam-macam perlombaan sesama santri maupun guru-gurunya. (TN)

Post a Comment

0 Comments