Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Penyebaran Hoax Seperti Deret Ukur Logaritma Kata Ma'ruf Amin

 

Ma'ruf Amin di Konferensi VI Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Se-Indonesia Tahun 2021, Sulawesi Utara. (Foto; Sekretariat Kabinet)

MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengungkap hoax atau berita bohong menjadi tantangan terbesar yang dihadapi umat beragama. Dia mengibaratkan penyebaran hoax seperti deret ukur dalam logaritma.

"Berita bohong itu berkembang lebih cepat seperti deret ukur dibandingkan dengan berita yang bersifat konfirmatif (pelurusan berita) yang seperti deret hitung," kata Ma'ruf, Jumat (19/11/2021).

Hal ini disampaikan Ma'ruf saat membuka Konferensi VI Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Se-Indonesia Tahun 2021 di Sulawesi Utara hari ini. Dalam pemaparannya, Ma'ruf mulanya menyinggung soal masifnya penyebaran informasi di era digital saat ini.

"Saat ini kita memasuki era digital yang serbacanggih, yang memungkinkan informasi tersebar dengan cepat. Di antara informasi itu, ada yang bersifat positif, tapi ada yang sifatnya negatif, termasuk isu-isu yang dapat menimbulkan konflik antarumat beragama antara lain melalui narasi konspiratif dan berita bohong (hoax)," ujarnya.

Menurut Ma'ruf, berita bohong dapat berkembang lebih cepat dibandingkan pelurusan berita. Bahkan Ma'ruf menyebut pemberitaan negatif berpotensi menggiring opini kepada masyarakat. Hal inilah yang menimbulkan terjadinya konflik antarumat beragama.

"Di samping itu, sisi negatif dari teknologi informasi berbasis digital ini memiliki kemampuan yang disebut dengan kurasi algoritma yang menggiring setiap orang atau kelompok orang meyakini hanya terhadap informasi yang dipasok dari kelompoknya sebagai kebenaran, sementara kelompok lain berpedoman pada kebenaran yang diyakini kelompoknya sendiri. Hal ini mengakibatkan terjadinya keterbelahan sosial dalam hal ini keterbelahan antarumat beragama," sebutnya.

Untuk itu, Ma'ruf mengajak agar forum komunikasi umat beragama turut andil dalam menjaga kerukunan bangsa. Dia juga mewanti-wanti agar para tokoh dan pemuka agama tak terpancing dengan berita hoax.

"Ini adalah salah satu tantangan yang harus dijawab oleh FKUB agar kerukunan umat beragama tetap terjaga dan terpelihara. Saya mengharapkan forum ini juga membahas tantangan tersebut secara mendalam serta menyiapkan langkah antisipasinya," tegasnya.

"Saya berharap justru tokoh-tokoh agama jangan malah terprovokasi oleh isu-isu berkembang, berseliweran melalui medsos tidak terkendali itu. Ini harapan saya," sambungnya.

Sumber : detik.com

Post a Comment

0 Comments