Ilustrasi mata. ©2019 Merdeka.com/Pixabay
MAJALAHJURNALIS.Com
- Menjaga kesehatan tubuh adalah hal
penting yang harus diingat setiap orang. Karena tubuh kita akan selalu dipakai
hingga kematian menjemput. Menjaga kesehatan tubuh bisa dilakukan dengan
menjaga pola makan dan tidur, rajin minum air putih, serta olahraga dengan
rutin.
Kesehatan
indra juga penting dijaga agar bisa berfungsi dengan baik untuk waktu yang
lama, terutama organ mata. Namun
pada kondisi tertentu, ada gangguan pada mata yang
bukan disebabkan karena buruknya pola hidup, tetapi faktor genetik.
Penyakit
tersebut adalah retinoblastoma. Apakah yang dimaksud dengan retinoblastoma? Apa
saja penyebab dan gejala retinoblastoma?
Berikut
merdeka.com merangkum mengenai pengertian retinoblastoma, gejala
retinoblastoma, penyebab serta cara mengobati retinoblastoma.
Pengertian
Retinoblastoma
Sebelum
mengetahui tentang gejala retinoblastoma, perlu diketahui tentang apa yang
dimaksud dengan penyakit retinoblastoma. Hal ini agar lebih mudah diketahui dan
tidak salah diagnosa. Berikut penjelasan mengenai pengertian umum retinoblastoma.
Retinoblastoma
merupakan penyakit berupa kanker mata. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel di
retina mata tumbuh cepat dan tidak terkendali, sehingga merusak jaringan di
sekitarnya. Retinoblastoma biasa terjadi pada anak-anak.
Penyakit
retinoblastoma biasa juga disebut dengan penyakit mata kucing. Hal ini
dikarenakan salah satu tanda yang ditimbulkan pada penderita retinoblastoma
adalah matanya berwarna putih ketika terpapar sinar.
Retinoblastoma
merupakan penyakit yang bisa merusak fungsi retina. Retina merupakan bagian
dari mata yang terletak di dinding bola mata bagian belakang. Bagian ini
terdiri dari jaringan saraf yang berfungsi sebagai penangkap cahaya dari luar,
sehingga otak selanjutnya akan menerjemahkannya sebagai suatu gambar yang akhirnya
nampak di mata kita.
Gangguan
pada fungsi retina yang disebabkan oleh retinoblastoma bisa sangat berbahaya.
Pada kemungkinan terburuk, retinoblastoma bahkan bisa menyebabkan kebutaan pada
penderitanya.
Penyebab Retinoblastoma
Setelah
mengetahui tentang pengertian kondisi retinoblastoma, selanjutnya adalah
mengetahui penyebab retinoblastoma terlebih dahulu sebelum mempelajari tentang
gejala retinoblastoma.
Adapun
penyebab dari munculnya retinoblastoma karena ada mutasi atau atau perubahan
pada gen RB1. Perubahan ini membuat sel-sel retina menjadi tumbuh lebih cepat
dan tidak terkendali, sehingga merusak jaringan di sekitarnya. Pada beberapa
kasus tertentu, sel-sel kanker ini bahkan bisa menyebar (metastasis) ke organ
lain.
Hingga saat
in belum ada penjelasan pasti mengenai penyebab terjadinya mutasi genetik pada
retinoblastoma. Meski begitu, kasus retinoblastoma yang diturunkan melalui pola
autosomal dominan ditemukan pada 25% dari keseluruhan kasus.
Sedangkan
pada kasus lain, penyakit retinoblastoma terjadi secara acak (sporadik) dan
bukan diakibatkan oleh keturunan orangtua.
Adapun ada beberapa faktor yang
mampu mempengaruhi resiko terjadinya retinoblastoma:
1. Usia
Penyakit
retinoblastoma diketahui lebih sering ditemukan pada anak-anak yang masih muda.
2.
Keturunan
Penyakit
retinoblastoma lebih sering terjadi akibat mutasi gen dari orang tua
penderitanya.
Gejala
Retinoblastoma
Setelah paham
betul tentang pengertian dan penyebab dari kondisi retinoblastoma, saatnya
mempelajari apa saja gejala retinoblastoma. Seperti yang sudah disebutkan
sebelumnya, salah satu gejala retinoblastoma yang khas dan bisa dikenali adalah
munculnya “mata kucing”.
Tanda mata
kucing ini secara medis disebut dengan leukokoria. Leukokoria adalah kondisi
berupa bercak putih yang muncul ketika mata terkena sinar. Kondisi ini tentu
tidak normal, sebab umumnya mata akan memancarkan warna kemerahan ketika
terpapar sebuah cahaya.
Selain
leukokoria, gejala retinoblastoma lainnya yang bisa menjadi perhatian orang tua
adalah mata juling (strabismus), mata menjadi bengkak, terjadi pembesaran pada
salah satu atau bahkan kedua bola mata.
Selain itu,
gejala retinoblastoma yang lain adalah mata yang memerah dan terasa nyeri,
terjadi perubahan warna iris pada kedua mata, serta penderita akan mengalami
gangguan penglihatan.
Cara
Mengatasi Retinoblastoma
Ketika sudah
mengetahui tentang gejala retinoblastoma, maka perlu ada penjelasan tentang
cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit tersebut. Secara umum,
proses pengobatan retinoblastoma berbeda-beda.
Prosedur
pengobatan retinoblastoma tergantung pada ukuran kanker, lokasi kanker, serta
tingkat persebaran kanker tersebut terhadap organ lain. apakah tumor telah
menyebar ke organ lain selain mata.
Adapun
beberapa metode pengobatan yang biasa dilakukan ketika gejala retinoblastoma
sudah terdeteksi adalah sebagai berikut:
Kemoterapi
Kemoterapi
merupakan prosedur pengobatan untuk berupa terapi kanker melalui pemberian
obat-obatan demi membunuh sel-sel kanker. memberikan obat-obatan untuk
membunuh sel kanker.
Pada kondisi
normal, sel-sel dalam tubuh bisa tumbuh dan mati secara terkendali. Namun pada
penderita kanker, sel-sel tersebut tumbuh secara tak terkendali. Karena itulah
dibutuhkan kemoterapi untuk memperlambat bahkan menghentikan penyebaran
dan pertumbuhan sel kanker tersebut.
Radioterapi
Terapi
radiasi atau juga disebut dengan radioterapi merupakan prosedur pengobatan pada
gejala retinoblastoma dengan cara pemaparan sinar X pada sel kanker.
Selain itu,
radioterapi juga bisa dilakukan dengan cara penanaman implan di dalam tubuh,
mengonsumsi obat minum serta pemberian suntik. Agar mendapatkan hasil yang
maksimal, radioterapi biasa dilakukan bersamaan dengan kemoterapi dan operasi
pengangkatan kanker.
Terapi
Laser
Terapi laser
adalah prosedur pengobatan pada gejala retinoblastoma dengan menggunakan sinar
laser. Sinar laser ini nantinya digunakan untuk menghancurkan pembuluh darah
yang menjadi suplai oksigen dan nutrisi pada kanker.
Krioterapi
Krioterapi
merupakan metode pengobatan kanker dengan cara memanfaatkan suhu yang sangat
rendah.
Mengaplikasikan suhu dingin pada area yang
terkena kanker akan mengurangi jumlah cairan yang mengalir ke jaringan dan juga
memperlambat pelepasan bahan kimia yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
Selain itu,
terapi ini juga mampu mengurangi aktivitas sel sehingga bisa mengurangi
pembengkakan dan pendarahan internal di lokasi kanker, juga membantu mengurangi
rasa sakit.
Termoterapi
Kebalikan
dari krioterapi adalah termoterapi. Termoterapi merupakan metode terapi dengan
memanfaatkan suhu yang tinggi. Dengan mengaplikasikan suhu panas pada area
kanker berada, akan mengurangi rasa nyeri penderita.
Hal ini
dikarenakan termoterapi berfungsi untuk memperlebar pembuluh darah dan
meningkatkan aliran darah ke kulit. Sehingga otot-otot superfisial menjadi
lebih lemas dan rileks.
Pengangkatan
Bola Mata
Ketika
gejala retinoblastoma berada pada tingkat yang memprihatinkan, maka perlu
dilakukan metode pengangkatan bola mata. Prosedur ini dilakukan untuk mencegah
terjadinya penyebaran kanker ke organ tubuh yang lain.
Sumber
: Merdeka.com
0 Comments