Ticker

7/recent/ticker-posts

Ketahui Penyebab Stres Rentan Terjadi saat Lebaran! Ini Cara Mencegahnya

 

ilustrasi lebaran. liputan6.com


MAJALAHJURNALIS.Com - Bersilaturahmi saat lebaran adalah kegiatan yang menjadi tradisi di banyak keluarga dan komunitas di Indonesia. Namun, tak semua orang nyaman untuk bersilaturahmi pada saat lebaran ini.
 
Adanya pertanyaan-pertanyaan atau basa-basi dari keluarga atau famili yang jarang bertemu bisa menjadi momok bagi beberapa orang. Hal ini kadang bisa kurang nyaman kita terima sehingga menyebabkan munculnya stres.
 
Adanya pertanyaan yang terlalu ikut campur kehidupan kita atau karena ada masalah pribadi, lebaran bisa jadi tak lagi menyenangkan. Ketakutan atau tekanan yang kita alami ini bisa menjadi penyebab munculnya stres.
 
Sejumlah hal bisa menjadi penyebab munculnya stres saat lebaran ini. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan stres saat bersilaturahmi adalah:
 
Tekanan Sosial
Saat bersilaturahmi, kita mungkin merasa terpaksa untuk memenuhi ekspektasi orang lain dan mencapai standar tertentu dalam bertindak, bicara, dan berpakaian. Hal ini dapat menyebabkan tekanan sosial yang berat dan menimbulkan stres.
 
Pertanyaan yang Tidak Nyaman
Saat berkumpul dengan keluarga atau teman-teman, kita mungkin akan ditanya mengenai kehidupan pribadi, seperti status pernikahan, pekerjaan, atau kehidupan romantis. Bagi seseorang, pertanyaan seperti ini dapat menimbulkan rasa malu, tidak nyaman, dan membuat mereka merasa kurang berharga.
 
Rasa Kesepian
Bagi seseorang, berkumpul dengan keluarga atau teman-teman bisa menimbulkan rasa kesepian dan perasaan tertinggal. Kondisi ini bisa tak nyaman dan menyebabkan stres.
 
Jika kita tidak memiliki banyak aktivitas atau topik pembicaraan yang menarik saat berkumpul dengan keluarga atau teman-teman, kita mungkin merasa bosan dan kurang bersemangat. Hal ini mungkin dialami dengan keluarga yang jarang kita temui atau yang tak memiliki kesamaan minat.
 
Cara Cegah Stres saat Lebaran
Untuk mengatasi stres saat bersilaturahmi, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan, antara lain:
 
Menyiapkan Topik Pembicaraan
Sebelum berkumpul dengan keluarga atau teman-teman, siapkan topik pembicaraan yang menarik dan relevan. Hal ini dapat membantu menghindari keheningan yang tidak nyaman dan meningkatkan kenyamanan dalam berkomunikasi.
 
Menjaga Perspektif yang Positif
Coba berpikir positif dan melihat sisi positif dari situasi sosial seperti bersilaturahmi. Fokus pada pengalaman menyenangkan yang dapat diambil dari pertemuan tersebut.
 
Menetapkan Batasan
Jika pertanyaan atau topik tertentu terasa tidak nyaman, kita dapat menetapkan batasan dengan sopan dan jelas. Misalnya dengan mengatakan bahwa kita tidak ingin membahas topik tersebut.
 
Hal Lain yang Bisa Dilakukan
Menghubungi Teman atau Keluarga Lainnya
 
Bagi seseorang yang merasa kesepian, mencari teman atau keluarga lainnya yang memiliki minat atau kegiatan yang sama dapat membantu mengurangi rasa kesepian.
 
Fokus pada Kegiatan Positif Lainnya
Cobalah fokus pada kegiatan atau hobi yang positif dan menyenangkan untuk mengurangi kebosanan dan mengalihkan perhatian dari stres
.
Namun, jika rasa stres dan khawatir terus berlanjut dan mengganggu kesehatan mental dan fisik, disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau tenaga kesehatan mental. Hari lebaran seharusnya menjadi waktu tepat untuk memulihkan mental kita dengan bertemu dengan keluarga dan bukannya menimbulkan masalah kesehatan mental lain seperti stres.
Sumber : Merdeka.com

Posting Komentar

0 Komentar