Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Status Siaga Tempur Diterapkan di Daerah Rawan Papua

 

Jerit "Komando" Prajurit Luka Ditembaki KKB Papua Depan Panglima TNI dan Kasad. ©2023 Merdeka.com

MAJALAHJURNALIS.Com (Papua) - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono telah meningkatkan status siaga tempur di daerah rawan di Papua. Hal ini setelah Kelompok Separatis Teroris (KST) menyerang prajurit yang mengakibatkan gugurnya sejumlah personel.

Mereka yang gugur dalam misi penyelamatan Pilot Susi Air, yakni Pratu Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan dan Prada Sukra. Saat ini, mereka telah dievakuasi ke RSUD Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
 
Meski menaikan status siaga tempur, para prajurit di lapangan tetap diperintahkan operasi penegakan hukum dengan soft approach. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan banyak korban.
 
"Kita tetap melaksanakan operasi penegakan hukum dengan soft approach ya, kita tetap mendahulukan itu, dari awal kita sampaikan itu," kata Yudo kepada wartawan di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Papua, Selasa (18/4/2023).
 
"Tapi tentunya dengan kondisi yang seperti ini, khususnya di wilayah tertentu ya kita ubah menjadi operasi siaga tempur," sambungnya.
 
Menurut eks Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) ini, siaga tempur yang diterapkan saat ini bukan pertama kali dilakukan. Karena, hal ini juga pernah dilakukan di Natuna.
 
Tidak Ada Penambahan Pasukan
Meski meningkatkan status menjadi siaga tempur di daerah rawan Papua, bukan berarti adanya penambahan pasukan di Papua. Namun, nantinya bakal ada rotasi penempatan pasukan saja.
 
"Tidak ada, tidak ada penambahan pasukan. Pasukan yang ada ini adalah pasukan rotasi. Merotasi dari pasukan tembak ini udah sampai setahun. Tentunya ini nanti kita taruh dan kita rotasi dengan pasukan yang baru," kata Yudo kepada wartawan di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Papua, Selasa (18/4/2023).
 
"Termasuk yang kemarin ketemu, kemudian kita rotasi, kemudian ada pasukan yang tugas selama setahun yang saya lepas sekitar ada 1.200 itu, yang dari Medan, Palembang, Surabaya, Kalimantan Tengah itu juga sama. Rotasi tapi hanya di daerah-daerah rawan ini," sambungnya.
 
Bukan hanya tidak adanya penambahan pasukan saja, melainkan juga tidak ada penambahan alutsista.
 
"Alutista enggak ada, jadi gini heli itu untuk evakuasi ya seperti ini ya untuk mendukung logistik. Jadi penambahannya sebenarnya enggak ada ini sama dengan seperti yang lalu ada heli karena medannya sulit," ungkapnya.
 
"Sehingga, harus menggunakan heli untuk evakuasi medis untuk mendukung mendorong logistik dan sebagaimana tadi. Jadi kita enggak menambah alutsista, alutsistanya ya alutista untuk angkutan," katanya.
 
Empat Prajurit Terpencar
Tim gabungan TNI-Polri yang telah mengevakuasi empat prajurit TNI gugur ditembak Kelompok Separatis Teroris (KST) ini sebelumnya terpencar saat mengevakuasi rekannya almarhum Pratu Miftahul Arifin Prajurit Satgas Yonif R 321/GT ketika diserang KKB di Mugi-Mam Nduga, Sabtu (15/4/2023).
 
Kapendam XVII/Cenderwasih, Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan, empat prajurit TNI termasuk di dalamnya Pratu Miftahul Arifin yang dalam proses pencarian dengan kondisi meninggal dunia. Adapun keempat Prajurit tersebut yaitu (Alm) Pratu A, Pratu I, Pratu K dan Prada S.
 
"Saat ini keempat prajurit yang gugur tersebut telah dievakuasi ke RSUD Timika Kabupaten Mimika, Papua Tengah," kata Herman, Rabu (18/4/2023).
 
TNI meminta doa agar empat prajurit yang gugur di medan tugas mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Besar. 
Sumber : Merdeka.com

Post a Comment

0 Comments