MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta)
- Ketua Fraksi PKB DPR RI Jazilul Fawaid menilai ucapan
Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana kepada seorang pedagang es teh ketika
mengisi ceramah di Magelang, Jawa Tengah, kontradiktif dengan karakter Presiden
Prabowo Subianto. Menurutnya sosok Presiden Prabowo
Subianto selalu mengedepankan dan menghargai orang miskin dan tidak ingin ada
orang lemah yang tertindas. Lebih jauh lagi, Presiden juga ingin menghapuskan
kemiskinan di tanah air. "Sementara ada orang dekatnya
yang berbeda arah, tentu itu kontradiktif dan pasti akan jadi sorotan,"
kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (4/11/2024). Dia mengatakan adanya hal tersebut
harus menjadi pelajaran bagi Miftah itu sendiri maupun kepada masyarakat luas. Meskipun kini menyandang status
sebagai pejabat negara, menurut dia, Miftah juga masih dikenal sebagai tokoh
agama. Sehingga, dia menilai bahwa Miftah pun melontarkan candaan yang tak
sesuai dengan tempatnya. Dia pun tak memungkiri bahwa ada
pihak-pihak yang mendesak agar Miftah dicopot dari jabatannya. Karena hal itu,
kata dia, merupakan pendapat yang berasal dari perasaan geram. "Ya setiap orang boleh kan
menyampaikan pendapatnya, apalagi orang sedang geram. Ya kita nggak bisa
melarang," katanya. Sebelumnya, viral di media sosial soal
ucapan Miftah Maulana saat mengisi suatu pengajian di Magelang, Jawa Tengah.
Ucapan tersebut dinilai sebagian besar masyarakat telah melecehkan seorang
warga penjual es teh. Bahkan, di media sosial X dan
Instagram, masyarakat mengecam ucapan Miftah karena dinilai tidak mencerminkan
seorang penceramah/dai yang semestinya memberikan kesejukan. Miftah Maulana ditunjuk oleh Presiden
Prabowo Subianto sebagai Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama
dan Pembinaan Sarana Keagamaan di Kabinet Merah Putih. Sumber : Antara
0 Comments