Budi Gunawan.@Antara/Muhammad Iqbal.
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Keputusan Presiden Prabowo Subianto mencopot Budi
Gunawan dari posisi menteri koordinator politik dan keamanan (menko polkam)
dinilai berpotensi menguji hubungan politiknya dengan PDI Perjuangan.
Menurut pengamat politik Burhanuddin Muhtadi, meski
memilih berada di luar lingkar kekuasaan, PDI Perjuangan menegaskan diri
sebagai mitra strategis pemerintah. Dalam Kongres terakhir di Bali, Megawati
Soekarnoputri kembali menekankan bahwa partainya tidak akan menjadi oposisi
destruktif, namun juga tidak menempatkan diri sebagai bagian resmi
pemerintahan.
Ia juga menilai pencopotan Budi Gunawan bisa
menimbulkan sensitivitas di internal PDI Perjuangan, mengingat latar belakang
kedekatannya dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Posisi Budi Gunawan selama ini punya makna simbolik.
Dia bukan sekadar menteri, tapi juga jembatan komunikasi Prabowo dengan PDI
Perjuangan. Maka wajar jika pencopotan ini akan dipandang sensitif oleh
kader-kader PDI,” kata Burhanuddin dalam dialog breakingnews Beritasatu TV,
Senin (8/9/2025).
Burhanuddin menambahkan, meski demikian, hubungan
Prabowo dan Megawati diperkirakan tidak akan sampai retak. “Saya kira
kedewasaan politik Megawati dan sikap santun Prabowo bisa meredam potensi gesekan.
Fakta bahwa Megawati masih menghadiri pertemuan di Istana beberapa waktu lalu
menunjukkan komunikasi di tingkat elite tetap terjaga,” ujarnya.
Sumber : Beritasatu.com
0 Komentar