Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Prokes Perlu Diterapkan Secara Disiplin untuk Cegah Klaster Baru di Sekolah

Prokes Perlu Diterapkan Secara Disiplin untuk Cegah Klaster Baru di Sekolah Siswa SMKN 7 Semarang menjalani hari pertama uji coba pembelajaran tatap muka. ©ANTARA/ I.C.Senjaya

MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Mulai diterapkannya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah memunculkan tantangan baru terutama di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang. Salah satunya adalah agar jangan sampai pembelajaran yang dilakukan ini malah memunculkan adanya klaster baru di sekolah.

Pihak sekolah, murid dan orangtua perlu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan PTM terbatas agar tidak tercipta klaster baru di sekolah, kata Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd.

"Ketika protokol kesehatan tidak diterapkan dengan baik, kekhawatirannya akan terjadi klaster-klaster baru," kata Sri beberapa waktu lalu.

Dia menegaskan, pengawasan penerapan protokol kesehatan dari berbagai pihak penting untuk memastikan kelancaran pembelajaran tatap muka terbatas di tengah pandemi COVID-19. Berdasarkan hasil kunjungannya ke beberapa lokasi, dipantau dari luar sekolah, ada beberapa tempat yang masih belum disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sri menilai ada euforia di mana anak-anak kembali bersekolah dan berinteraksi seperti sebelum ada COVID-19.

"Padahal kita belum betul-betul merdeka dari COVID-19. Ada anak-anak yang tidak pakai masker, ada yang berdekatan dengan temannya, harus ditekankan ke seluruh pihak untuk pengawasan bersama," katanya.

Pembelajaran tatap muka saat ini, kata Sri, adalah solusi untuk mencegah penurunan capaian belajar para siswa. Sebab, dari temuan-temuan badan internasional hingga lembaga pemerintah ditemukan fakta bahwa ada kesenjangan capaian belajar akibat perbedaan akses dan kualitas selama pembelajaran jarak jauh, terutama untuk anak dari sosio-ekonomi berbeda.

Sumber : Merdeka.com

Post a Comment

0 Comments