Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan/Foto: AFP via Getty
Images/STR
MAJALAHJURNALIS.Com (Malang) -
Laga Arema FC vs Persebaya digelar pada Sabtu (1/10/2022) pukul 20.00 WIB. Usai
laga terjadi tragedi kerusuhan yang menelan banyak korban jiwa. Pukul 22.04 WIB Laga Usai Big
match tersebut berakhir pada pukul 22.04 WIB. Seperti pada laga-laga
sebelumnya, usai laga, segenap pemain Arema berkumpul untuk menyapa Aremania di
tribun. Satu
menit berselang, skuad Arema menuju ke ruang ganti. Namun sejumlah suporter
turun ke lapangan. Menurut Kapolda Jatim Nico Afinta, ada ribuan suporter yang
turun ke lapangan.
"Kami juga ingin menyampaikan bahwa dari
40.000 penonton yang hadir kurang lebih, tidak semuanya anarkis, tidak semuanya
kecewa, hanya sebagian yaitu sekitar 3 ribuan yang masuk turun ke tengah
lapangan. Sedangkan yang lainnya tetap di atas (tribun)," kata Nico, Minggu
(2/10/2022) pagi. Pihak
kepolisian mencoba mendorong suporter dari lapangan. Namun suporter yang turun
malah lebih banyak. Pukul 22.09 WIB Gas Air Mata Ditembakkan Polisi
menembakkan gas air mata. Awalnya, gas air mata hanya ditembakkan di area
lapangan. Namun
setelah itu, polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun 11 dan 12. Gas air
mata ditembakkan berulang kali. Suporter
di tribun panik. Mereka mulai bergerak menuju pintu keluar untuk menyelamatkan
diri masing-masing. Karena
berdesak-desakan, Sehingga banyak suporter terjatuh dan terinjak-injak. Banyak
juga yang pingsan. Mereka
yang pingsan lalu dievakuasi oleh suporter lainnya ke luar stadion. Pukul 22.30 WIB Banyak Suporter yang
Sudah Terkapar Tampak
banyak suporter yang sudah terkapar. Ambulans datang silih berganti untuk
mengangkut para korban ke sejumlah rumah sakit. Dalam
data terbaru yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg
Wiyanto Wijoyo, korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan mencapai 130 orang. "Korban
meninggal 130 orang," ujar Wiyanto ketika menjawab pertanyaan detikJatim
pada Minggu (10/9/2022) pukul 10.40 WIB. Sumber : detikjatim
0 Komentar