Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tanah dan Rumah di Desa Sampali Bakal Digusur Pengembang, Suasana Duka Selimuti Hari Pahlawan Nasional

 


MAJALAHJURNALIS.Com (Deliserdang) – 10 Nopember adalah Hari Pahlawan Nasional, Bangsa Indonesia wajib memperingatinya sebagai tanda Penghargaan Yang Luhur kepada para pejuang bangsa yang rela mengorbankan nyawa, harta dan benda demi Rakyat, demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bersama rakyat Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersatu padu memperjuangkan dan mempertahankan NKRI dari segala bentuk penjajahan.
 
Nuansa hari Pahlawan Nasional tahun 2022 kali menyelimuti duka yang mendalam dirasakan rakyat kecil, rakyat Republik Indonesia yang terdzolimi oleh keinginan atau kehendak kelompok yang berasal dari pengembang dipinggiran Kota Medan tepatnya di Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
 
Dalam kesedihan yang dialami warga Jalan Kesuma Dusun XV Desa Sampali, terancam rumah dan tanahnya digusur oleh pihak PTPN II mengatasnamakan HGU (Hak Guna Usaha) 152 bersama Tim Kita Bersatu Mempertahankan NKRI Untuk Negara dan Masyarakat.
 
Dalam suasana Hari Pahlawan Nasional, rakyat harus berjuang sendiri melawan kedzoliman penguasa dan pengembang. Tentara yang disebut-sebut adalah Tentara Rakyat tidak lagi menyatu dengan rakyat kecil yang tertindas oleh keinginan kelompok.
 
Hal itu seperti dialami salah seorang warga Jalan Kesuma Desa Sampali yang minta namanya tidak dimuat di media ini guna menghindari intimidasi dari pihak tertentu.
 
Kepada Majalahjurnalis.com dan Tim Kita Bersatu Mempertahankan NKRI Untuk Negara dan Masyarakat, Kamis (10/11/2022) sore dirumah warga Jalan Kesuma, nara sumber tersebut mengatakan, bahwa mereka tinggal di Jalan Kesuma sejak tahun 1964 ± 58 tahun secara turun-temurun dan selama ini mereka hidup damai tidak ada gugatan dari pihak manapun.
 
Namun kami sangat menyesalkan saat ini, kami merasa hidup tertekan akibat adanya tindakan oknum-oknum yang dengan secara nyata menggusur rumah kami seperti yang terjadi di Jalan Meteorologi Desa Sampali dan merusak serta memporak-porandakan tanaman sawit yang masih produktif dan juga telah merusak bangunan kantor Serikat SPBUN.
 
Dimana saat ini, lokasi sekitar Jalan Meteorologi telah diratakan dan dipagar dengan tembok setinggi 2 meter. Kini penggusuran itu telah merambah ke arah Jalan Kesuma mendekati rumah tempat tinggal kami.
 
Kami sangat resah dan kami menduga dibalik semua ini adanya permainan MAFIA TANAH dengan dalil Proyek Deli Megapolitan.
 
Informasi yang kami peroleh bahwa Proyek Deli Megapolitan akan dikelola oleh PT.Ciputra.
 
Kami bersyukur bahwa Kepala Desa Sampali Muhammad Ruslan juga bersama masyarakat menolak kehadiran MAFIA TANAH di desa kami ini.
 
Sebagaimana didalam peta lokasi tercatat peta lahan seluas 8.077, 76 Hektar yang akan dikuasai PT. Ciputra untuk pembangunan Proyek Citraland Kota Deli Megapolitan atau kemungkinan akan menjadikan daerah ini menjadi kota Singapura Of Medan.
 
Sementara kami dimomoki dengan plang HGU 152 yang baru beberapa waktu yang lalu dipasang dilokasi Desa Sampali.
 
Ini namanya spekulasi dan menduga adanya permainan MAFIA TANAH, janganlah demi Ciputra kami rakyat kecil yang telah lama tinggal di Desa Sampali ini digusur begitu aja dengan dalil akan diberikan tali asih, inikan sudah tidak adil. Entahlah kita sudah tak tau lagi, mau mengadu kemana lagi, ujar warga tersebut.
 
Abrar Surbakti, Bambang Irawan, Khaidir, Rahmat, Edi Susanto, Amd dan Ikbal dari TIM KITA BERSATU Mempertahankan NKRI Untuk Negara dan Masyarakat, terharu mendengar jeritan warga itu.
 
Melihat situasi mengharukan itu, Ikbal salah seorang  TIM KITA BERSATU berusaha menenangkannya, Ia mengatakan, menyikapi persoalan yang dihadapi warga Jalan Kesuma khususnya di Desa Sampali, kami berharap semua pihak harus bersikap arif dan bijaksana jangan sampai rakyat disakiti. KITA akan Bersatu Mempertahankan Hak Rakyat Indonesia dimana pun berada, Kita akan bela rakyat yang tertindas seperti di Desa Sampali, ungkapnya.
 
Ditambahkan Edi Susanto yang juga Ketua HIPAKAD’63 Sumatera Utara, bahwa kita siap membela rakyat yang tertindas dan kita akan siap membantu rakyat sesuai dengan aturan hukum yang berlaku dinegeri ini. Kita bersama TIM Kuasa Hukum dari Lembaga Bantuan Hukum Gajah Mada dan Presidium Pusat Reclasseering Indonesia dan DPP Lembaga Bantuan Hukum Kesatuan Aksi Pengemban Amanat Penderitaan Rakyat (LBH KAP AMPERA) akan selalu mendampingi warga yang teraniaya.
 
“Ini adalah hari Pahlawan Nasional, mari kita kobarkan semangat para pahlawan kita yang mengorbankan segalanya demi rakyat dan negara. Hendaknya kepada aparatur negara baik dari sipil dan meliter, tunjukkan bahwa rakyat adalah segala-galanya dibandingkan kepentingan kelompok dan oraganisasi tertentu”, tegas Edi mengakhiri.
 
Kemudian Tim Kita Bersatu menyerahkan buku yasin agar mengirimkan do'a kepada para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan republik ini dan berharap jangan sampai ada penjajahan dengan pola baru dan rakyat kecil tergusur demi membangun rumah mewah milyaran rupiah, sehingga bangsa pribumi hidup dipinggiran hutan dan tersisih dinegaranya sendiri.  (TN)

Post a Comment

0 Comments