Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kepala Madrasah Aliyah di Sumut ‘Menjerit’ Kerap Dimintai Duit


 

MAJALAHJURNALIS.Com (Medan) - Para Kepala Madrasah Aliyah di Sumatera Utara tampaknya mulai berani menyuarakan derita mereka atas kutipan-kutipan yang memberatkan yang dilakukan oknum pimpinan Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara.
 
Itu mereka lakukan karena merasa kesulitan untuk memenuhi beragam permintaan atasan yang berbilang jutaan rupiah, kemana mencari dananya. Tetapi, kalau tidak diberikan, wah bisa segera bergeser dari jabatan kepala madrasah,” ungkap salah seorang pimpinan madrasah aliyah kepada Wartawan di Medan, Kamis (9/2/2023).
 
Makanya, kata sumber yang meminta namanya tidak disebutkan,  tidak heran jika selama era kepemimpinan Kakanwil AAS, tercatat ada beberapa kepala madrasah yang tiba-tiba saja bergeser, bahkan ada yang langsung non-job.
 
Parahnya, pemberitahuan kepada kepala madrasah secara mendadak, kadang tengah malam, besok pagi sudah harus melakukan serah terima jabatan.
 
Sementara itu, dari kiriman pesan whatsapp, Rabu (8/2/2023) di Medan, sumber awak medis ini juga  memperlihatkan beberapa bukti transfer dana kepada ajudan oknum Kemenag, inisial PC atau kepada orang kepercayaan oknum itu seperti oknum Sug.
 
“Sungguh menyedihkan hati, bahwa sejumlah kepala madrasah dikutip dana papan bunga sebesar Rp. 600.000,- per kepala. Alasan pengutipan dana ini untuk Promosi Doktor oknum Kakanwil Kemenag Provsu di IAIN Fatmawati Bengkulu,” tulis sumber tersebut lewat whatsapp.
 
Sumber juga menyebutkan, dana yang diminta itu disetorkan melalui rekening ajudan Kakanwil inisal PC S.E, namun salah seorang Kabid disebut-sebut EPD diduga menjadi telangakai dugaan tersebut. Adapun kepala Madrasah dipintai dana tersebut pada sebuah kegiatan KKMA yang diketuai oleh Sug.
 
Dana tersebut kata sumber itu, dikutip atas perintah salah seorang Kabid karena perintah dari bapak Kakanwil. Selain itu sebelumnya seluruh kepala madrasah juga dikutip uang pelaksanaan ibadah qurban, namun ibadah qurban tersebut tidak kunjung dilaksanakan. Terkait pengutipan dana Qurban, setiap kepala Madrasah setiap tingkatan harus menyetorkan sejumlah Rp. 2.200.000,- per kepala.
 
Hal ini tentunya tidak sesuai dengan slogan Ikhlas Beramal yang selama ini dikumandangkan. Semoga kejadian ini menjadi perhatian khusus bagi umat dan tidak terjadi lagi di kemudian hari,” tulis sumber tadi.
 
Kalau seandainya informasi ini benar, sayang sekali, bakal bertentangan dengan maklumat Menteri Agama yang mengintruksikan jajarannya untuk tidak melakukan roling jabatan karena uang dan lainnya.
 
Ternyata, Kanwil diduga kerjasama dengan oknum Kabid tertentu, seperti mengganti kepala sekolah di Sumut tanpa ada pemberitahuan sedikitpun. Bahkan tidak peduli prestasi kepala sekolah, tetap juga diganti.
 
Sementara itu, Kakanwil Kementerian Agama Propinsi Sumatera Utara H. AAS saat dikonfirmasi terkait kutipan-kutipan tersebut lewat wahtsapp dengan nomor Hp 0812-7807-xxx tidak kunjung menjawab permohonan konfirmasi wartawan.
 
Bahkan ketika disebutkan informasi-informasi miring tersebut, hape tersebut tidak kunjung berbalas.
 
Berbeda dengan Kabid EDP, beliau secara tegas menolak jika disebutkan terlibat dalam kegiatan dugaan pungli dalam bentuk apapun. Bahkan, EDP balik bertanya soal papan bunga apa yang dimaksud narasumber wartawan tersebut, dan dalam kegiatan apa?.
 
EDP juga menolak keras dituding terlibat dalam kegiatan penjualan buku buku ensiklopedia yang memberatkan kepala madrasah. 
 
“Saya tidak pernah tahu itu, buku apa yang dimaksud, apakah ada kaitannya untuk proses belajar mengajar,” tuturnya lewat sambungan telepon, Rabu malam kemarin. (01)

Post a Comment

0 Comments