Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Imbas Banjir Kiriman di Desa Percut Dipicu Kinerja BWS II Pemprovsu Tidak Optimal

 

Ilustrasi gambar saat Banjir Rob landa 3 Dusun di Bagan Desa Percut, Jumat (5/11/2023) lalu. @Media 24 Jam.com

MAJALAHJURNALIS.Com (Deliserdang) - Pemicu banjir yang terjadi selama ini di Dusun II Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang ada beberapa hal, yakni persoalan drainase disepanjang jalan dari Desa Sampali ke Desa Percut tidak berfungsi dengan baik dan soal pembuangan air ke Palo Ibus juga tidak optimal dengan baik.
 
Jika memasuki musim penghujan atau hujan turun cukup deras, maka rumah warga disekitarnya dan badan jalan di Dusun II Desa Percut tersebut langsung banjiri air dan mengalami genangan air yang cukup lama surutnya.
 
Menurut warga Dusun II Desa Percut yang berhasil dihimpun Majalahjurnalis.com, Rabu (21/2/2023), bahwa pemicunya adalah soal aliran irigasi asset dari pada BWS (Balai Wilayah Sungai) II Provinsi Sumatera Utara yang ada di Gang Pasaribu menuju ke Palo Ibus kurang berfungsi dengan optimal.


Lokasi di Jalan HM Harusn Dusun II Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan, tidak memiliki drainase ditutupi dengan tanah, @Majalahjurnalis.com (MJC)

 
Itu perlu dinormalisasi dari hulu sampai hilir agar airnya lancar masuk air ke pembuangan Palo Ibus dan perlu dilakukan perbaikan dengan meninggikan tembok pembatas di irigasi tersebut, mengingat Palo Ibus sudah tak cukup menampung air dengan jumalah besar. Persoalan ini sudah lama terjadi, namun kurang perhatian dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara khususnya dari Intansi BWS Wilayah II.
 
Dan aliran irigasi tersebut perlu juga dilakukan pengerukan sifat air jika mengalir selalu membawa tanah dan sampah sehingga terjadi kedangkalan.
 
Seharusnya dilakukan perbaikan drainase dari hulu ke hilir yakni dari Desa Sampali disepanjang Jalan Irian Barat sampai ke Desa Percut agar air tersebut lancar.


Gambar @Majalahjurnalis.com (MJC)


Maka hilir-nya dulu dibenahi, kalau hilir sudah dibenahi seperti Desa Cinta Rakyat dan Desa Percut yang terkena dampaknya dapat teratasi dan tidak lagi mengalami kebanjiran, ujar warga yang minta namanya tidak dimuat.
 
Ditambahkan warga, ini adalah keluh kesah warga yang sudah puluhan tahun belum juga teratasi oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Terkesan BWS melakukannya tidak optimal dan warga berharap jika BWS Wilayah II tidak sanggup, maka diharapkan agar pengelolanya dikembalikan ke Kabupaten Deli Serdang saja.
 
“Kami dari warga sudah mempertanyakan ke desa soal menyikapi permasalahan tersebut. Dan pihak desa sebelumnya telah menyurati pihak instansi terkait yang terkena imbas banjir kiriman. Akan tetapi sampai tahun 2024 belum ada terealisasi guna mengatasi masalah ini, pungkas warga. (TN)

Post a Comment

0 Comments