Presiden Joko Widodo (Foto: Grandyos Zafna)
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Negara (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan pihaknya
baru saja melakukan operasi penumpasan mafia tanah di dua provinsi. Dia
menyebut hal ini sebagai program gebuk mafia tanah.
AHY
memamerkan capaian ini di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membagikan
sertifikat redistribusi tanah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Katanya
dari program gebuk mafia tanah itu pihaknya berhasil mencegah kerugian
masyarakat dan negara sebesar Rp 324 miliar.
"Program
gebuk mafia tanah dua bulan ini kami ungkap di Jatim dan Sulawesi Tenggara ada
potensi kerugian masyarakat dan negara yang berhasil diselamatkan sebesar Rp
324 miliar," ungkap AHY dalam sambutannya yang disiarkan virtual, Selasa
(30/4/2024).
Sementara
itu secara nasional, AHY bilang pihaknya bersama Satgas Anti Mafia Tanah yang
terdiri daru berbagai kementerian lembaga berhasil mencegah potensi kerugian
negara sebesar Rp 13 triliun selama tahun 2023 secara penuh.
"Kami akan kerja serius untuk turut
hadirkan iklim investasi yang baik melalui kepastian hukum dan hak tanah bagi
investor di dalam dan luar negeri dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi di
tanah air," tegas AHY.
Presiden Joko
Widodo (Jokowi) pun merespons laporan AHY. Katanya, mafia tanah bisa beroperasi
di Indonesia karena banyak tanah yang belum bersertifikat. Sekarang dengan
program percepatan pendaftaran dan sertifikat tanah yang dilakukan aksi mafia
tanah diklaim Jokowi bisa dikurangi.
"Pak
Menteri ATR/BPN sampaikan, di sana urusin mafia tanah, di sini urus mafia
tanah. Masih itu. Tapi sudah berkurang sekali karena semuanya pegang
sertifikat," ungkap Jokowi.
Jokowi
sendiri menargetkan 126 juta bidang tanah di Indonesia bisa terdaftar dan
bersertifikat. Hingga kini baru 112.081.933 bidang tanah yang terdaftar. Dari
total bidang tanah yang terdaftar sudah ada 91.357.600 bidang tanah yang
bersertifikat. Hanya bersisa 13.918.067 bidang tanah yang belum terdaftar dan
bersertifikat.
Sumber : detikfinance
0 Comments