MAJALAHJURNALIS.Com
- Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam
kalender Hijriah atau tahun baru Islam. Dengan kata lain, bulan ini menjadi
lembaran baru bagi semua umat Islam untuk memulai langkah dan semangat yang
baru dalam beraktivitas. Karenanya, Muharram adalah bulan yang tepat untuk
dijadikan spirit peningkatan kualitas semua aktivitas kebaikan, mulai dari
ibadah, tanggung jawab dan yang lainnya. Naskah
khutbah Jumat berikut ini dengan judul, “Khutbah Jumat: Muharram Spirit
Peningkatan Kualitas Ibadah”. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan
klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan
desktop). Semoga bermanfaat! Khutbah I الْحَمْدُ
لِلهِ وَاسِعِ الْفَضْلِ وَالْاِحْسَانِ، وَمُضَاعِفِ الْحَسَنَاتِ لِذَوِي الْاِيْمَانِ،
اَلْغَنِيِّ الَّذِيْ لَمِ تَزَلْ سَحَائِبُ جُوْدِهِ تَسِحُّ الْخَيْرَاتِ كُلَّ وَقْتٍ
وَأَوَانٍ، العَلِيْمِ الَّذِيْ لَا يَخْفَى عَلَيْهِ خَوَاطِرُ الْجَنَانِ، اَلْحَيِّ
الْقَيُّوْمِ الَّذِيْ لَاتَغِيْضُ نَفَقَاتُهُ بِمَرِّ الدُّهُوْرِ وَالْأَزْمَانِ.
أَحْمَدُهُ حَمْدًا يَفُوْقُ الْعَدَّ وَالْحُسْبَانَ، وَأَشْكُرُهُ شُكْرًا نَنَالُ
بِهِ مِنْهُ مَوَاهِبَ الرِّضْوَانِ أَشْهَدُ
أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ دَائِمُ الْمُلْكِ وَالسُّلْطَانِ.
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَخِيْرَتُهُ مِنْ نَوْعِ الْاِنْسَانِ،
نَبِيٌّ رَفَعَ اللهُ بِهِ الْحَقَّ حَتَّى اتَّضَحَ وَاسْتَبَانَ. اللّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدْقِ
وَالْاِحْسَانِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ أَوَّلاً
بِتَقْوَى اللهِ تَعَالىَ وَطَاعَتِهِ بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ
اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ
مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ
أَنْفُسَكُمْ Ma’asyiral
Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Alhamdulillahi
rabbil alamin, segala puji bagi Allah swt, yang telah menganugerahkan kita
kesempatan untuk terus hidup, bernapas, dan merasakan nikmat-nikmat-Nya setiap
saat. Dengan rahmat dan kasih sayang-Nya, kita dapat terus menjalani kehidupan
dengan penuh harapan dan kesempatan untuk terus memperbaiki diri, khususnya
pada momentum datangnya bulan Muharram, sebagai tanda datangnya tahun baru
Islam. Shalawat
dan salam mari senantiasa kita haturkan kepada junjungan dan panutan kita, Nabi
Muhammad saw, allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala alih wa sahbih, sebagai
tanda penghormatan dan kekaguman kita terhadap beliau yang merupakan suri
tauladan bagi seluruh umat manusia. Semoga kita semua bisa terus istiqamah
mengikuti jejak dan teladan yang telah dicontohkan olehnya, sehingga berada di
barisan umat yang dibanggakan olehnya. Kami
selaku Khatib tak henti-hentinya mengajak dan mengingatkan kepada kami sendiri,
keluarga dan semua jamaah yang hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini, untuk
terus meningkatkan iman dan takwa, serta mengamalkan ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan terus berusaha meningkatkan iman dan takwa, serta
menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menjadi pribadi
yang lebih baik dari sebelumnya. Ma’asyiral
Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah Menjadikan
bulan Muharram sebagai pemacu semangat beraktivitas dan beribadah merupakan
salah satu cara terbaik dalam menyambut tahun baru Islam. Bulan Muharram
sendiri merupakan salah satu bulan yang memiliki keutamaan dan keistimewaan
tersendiri dari bulan-bulan yang lainnya, maka menjadikannya sebagai pemacu
semangat untuk meningkatkan semua kualitas ibadah dan kebaikan adalah momentum
yang sangat tepat. Keistimewaan
bulan Muharram tidak lain selain karena bulan pertama dalam kalender Hijriah
ini menjadi bagian dari bulan haram. Kita semua dianjurkan untuk memperlakukan
bulan-bulan haram ini dengan sebaik mungkin. Allah swt berfirman dalam
Al-Qur’an: إِنَّ
عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ Artinya,
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah
ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia
menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan
yang empat) itu,” (QS At-Taubah [9]: 36). Pada
ayat di atas, Allah menjelaskan kepada kita semua bahwa dalam satu tahun
terdapat dua belas bulan, dan di antara dua belas bulan itu terdapat empat
bulan yang sangat dimuliakan (bulan haram), yaitu; (1) Dzulqa’dah; (2)
Dzulhijah; (3) Muharram; dan (4) Rajab. Empat bulan ini disebut bulan haram
tentu karena di dalamnya memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan dari
bulan-bulan yang lainnya. Dengan
demikian, sangat tepat menjadikan bulan Muharram sebagai spirit penyemangat
diri untuk meningkatkan ibadah aktivitas dan aktivitas lainnya. Sebab, pada
bulan ini semua amal ibadah dan kebaikan akan dilipatgandakan oleh Allah swt,
sebagaimana disampaikan oleh Imam Al-Baghawi dalam kitab Ma’alimut Tanzil fi
Tafsiril Qur’an, jilid IV, halaman 44: العَمَلُ
الصَّالِحُ أَعْظَمُ أَجْرًا فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ، وَالظُّلْمُ فِيْهِنَّ أَعْظَمُ
مِنَ الظُّلْمِ فِيْمَا سِوَاهُنَّ Artinya,
“Amal saleh lebih besar pahalanya pada
bulan-bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijah, Muharram, dan Rajab). Sedangkan
perbuatan zalim pada bulan tersebut (juga) lebih besar dari zalim di
bulan-bulan selainnya.” Ma’asyiral
Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah Menumbuhkan
semangat untuk berbenah dan semakin giat dalam melakukan kebaikan dan ibadah di
setiap harinya merupakan salah satu ciri khas orang beriman. Rasulullah telah
mengingatkan kepada kita semua, bahwa siapa saja yang hari-harinya lebih baik
dari sebelumnya, maka ia adalah orang yang beruntung, namun jika sebaliknya,
maka ia adalah orang yang terlaknat. Dalam salah satu hadits, Nabi saw
bersabda: مَنْ
كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ
أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ Artinya,
“Siapa saja yang hari ini lebih baik dari
hari kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini
sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi. Dan, siapa saja
yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia adalah orang yang dilaknat
(celaka).” (HR Al-Hakim). Kiranya
hadits ini menjadi penyemangat bagi kita semua, untuk menjadikan bulan Muharram
sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas ibadah, meningkatkan tanggung
jawab, meningkatkan kewajiban dan kebaikan-kebaikan yang lainnya. Sebab sangat
merugi ketika Allah memberikan nikmat datangnya hari-hari yang baru bagi kita,
di mana umur semakin berkurang, sementara kita tidak melakukan manfaat sedikit
un di hari itu. Imam Ibnu Rajab dalam kitab Ghida-ul Albab, halaman 348
mengatakan: أَلَيْسَ مِنْ الْخُسْرَانِ أَنَّ لَيَالِيَا، تَمُرُّ
بِلا نَفْعٍ وَتُحْسَبُ مِنْ عُمْرِي Artinya,
“Bukankah termasuk kerugian, ketika
malam-malam berlalu tanpa bisa meraih manfaat, padahal juga dihitung jatah
umurku.” Ma’asyiral
Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah Karena
itu, mari kita jadikan momentum datangnya bulan Muharram ini sebagai ajang
untuk meningkatkan semangat dalam melakukan aktivitas dan ibadah. Sebab,
menjadikan bulan ini sebagai pemacu semangat beraktivitas dan beribadah,
merupakan momentum yang sangat tepat, karena semua amal ibadah dan aktivitas
kebaikan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT, sehingga kita semua akan memanen
pahala yang banyak dari ibadah dan kebaikan tersebut. Demikian
adanya khutbah Jumat perihal menjadikan bulan Muharram sebagai spirit
penyemangat diri untuk meningkatkan kualitas beribadah dan aktivitas lainnya.
Semoga menjadi khutbah yang membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Amin ya
rabbal alamin. بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ،
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ،
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ
هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ
أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ
وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ.
اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ
كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَأَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ
اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا
بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ
وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ
بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ
اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماًاَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ
وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ
اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ
ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ
وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ
مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ
عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌعِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ
ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ
اللهِ أَكْبَرُ Ustadz
Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop
Bangkalan Jawa Timur. Sumber:
NU Online
0 Comments