Idrus
Marham. (Foto: Yustinus Patris Paat)
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta)
- Partai Golkar terbuka menerima mantan Presiden Joko
Widodo (Jokowi) untuk menjadi kader, usai PDIP menyatakan Jokowi bukan kadernya
lagi. Sebagai partai terbuka, Golkar siap menerima siapa saja yang mempunyai
motivasi membesarkan partai Golkar dan bangsa.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus
Marham menegaskan, partai yang dipimpin oleh Bahlil Lahadalia, merupakan partai
milik rakyat dan bukan partai keluarga, dan tidak ada pemegang saham terbesar
sehingga terbuka kepada siapa saja yang ingin bergabung termasuk Jokowi.
"Kalau kita lihat dalam
perspektif dunia usaha, ini adalah go public, siapa saja mau masuk, silakan,
yang penting sama-sama punya niat, motivasi membesarkan Golkar," ujar
Idrus Marham di sela-sela acara Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia
(BKPRMI) di gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senayan, Jakarta, Jumat
(6/12/2024).
Menurut Idrus, pihaknya tidak masalah
menerima Jokowi bergabung Partai Golkar. Namun, dia menegaskan hal tersebut
bukan berarti Golkar mencampuri urusan internal PDIP. Partai Golkar, kata dia,
tidak pernah mengurusi persoalan internal partai lain.
"Saya selaku wakil ketua umum dan
arahan Ketua Umum Partai Golkar, Pak Bahlil Lahadalia, yah itu urusan
masing-masing partai, internal, biarlah mereka mengurus internalnya, kita
jangan ikut campur rumah tangga orang," tandas Idrus.
Lebih lanjut, Idrus mengatakan hingga
saat ini belum ada komunikasi antara Partai Golkar dan Jokowi atau sebaliknya,
setelah dinyatakan keluar dari PDIP. Termasuk, kata dia, belum ada pembahasan
mengenai Jokowi menjadi kader Partai Golkar.
"Setahu saya belum ada informasi
tentang itu. Tetapi kalau ditanyakan tentang bagaimana Golkar? Sekali lagi,
Golkar adalah partai terbuka, bukan milik siapa-siapa, tapi ini adalah milik
rakyat," tutur dia.
Partai Golkar, kata Idrus, siap
menerima siapa saja ingin berkontribusi bagi bangsa dan negara. Pasalnya, kader-kader
Golkar selalu mendorong partai ini menjadi penentu arah pembangunan nasional.
"Tentu dengan catatan, niat,
motivasi untuk membesarkan partai Golkar sekarang dan ke depan sehingga Golkar
tetap menjadi partai utama di republik ini yang akan menjadi penentu arah
pembangunan nasional," pungkas Idrus.
Sumber : investor.id
0 Comments