Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sedang Jalani Ibadah Puasa, Israel Bombardir di Jalur Gaza. Indonesia Desak DK PBB Bertindak

 

Bendera Palestina.@Freepik/Istimewa

MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan terbaru Israel ke Jalur Gaza pada Selasa dini hari waktu setempat. Serangan Israel tersebut menyebabkan ratusan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, tewas di tengah bulan suci Ramadan.
 
"Serangan ini menambah rangkaian provokasi Israel yang mengancam gencatan senjata dan menghambat prospek perdamaian menuju solusi dua negara," demikian pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI yang disampaikan melalui media sosial X pada Selasa.
 
Indonesia mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) serta komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan serangan Israel di Gaza.
 
Kemenlu RI juga menekankan pentingnya memulihkan kesepakatan gencatan senjata guna mencegah lebih banyak korban sipil di wilayah tersebut.
 
Militer Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di beberapa wilayah Jalur Gaza pada Selasa (18/3/2025) dini hari, yang menjadi serangan paling mematikan sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada 19 Januari lalu.
 
Berdasarkan laporan kantor berita Palestina, WAFA, hingga Selasa siang jumlah korban tewas akibat serangan ini mencapai 404 orang, termasuk wanita dan anak-anak. Sementara itu, lebih dari 562 warga sipil mengalami luka-luka, dengan banyak korban masih terjebak di reruntuhan bangunan.
 
Serangan Israel ini memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza, yang sebelumnya sudah mengalami blokade ketat dari negeri zionis tersebut. Akibatnya, pasokan bantuan medis dan kebutuhan pokok semakin terbatas, memperparah penderitaan warga sipil.
 
Merespons eskalasi ini, petinggi biro politik Hamas, Izzat Al-Risheq, menegaskan bahwa keputusan Israel untuk melanjutkan perang dapat membahayakan sandera-sandera Israel yang masih berada di Gaza.
 
"Keputusan Netanyahu untuk kembali berperang adalah keputusan yang menumbalkan tahanan Israel dan memvonis mereka dengan hukuman mati," ujar Al-Risheq.
 
Indonesia terus menyerukan penghentian pendudukan ilegal dan serangan Israel di tanah Palestina sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian yang adil dan abadi di kawasan tersebut.
Sumber : Beritasatu.com

Post a Comment

0 Comments