Seekor Harimau Sumatera Tergeletak.@dok
BBKSDA Riau
MAJALAHJURNALIS.Com
(Pelalawan) - Seekor harimau
Sumatera berhasil masuk perangkap yang dipasang petugas BBKSDA Riau. Satwa
dilindungi itu ditangkap setelah menerkam warga hingga tewas.
Kepala
Balai BKSDA Riau Genman Suhefti Hasibuan mengatakan korban diterkam di
Pelalawan. Korban adalah pekerja berusia 50 tahun bernama Yafao Zebua.
"Konflik
satwa Harimau Sumatera atau Panthera tigris sumatrae menyebabkan korban
meninggal satu orang. Korban ini pekerja perawatan," kata Genman, Selasa
(18/3/2025).
BBKSDA
Riau yang menerima laporan dari perusahaan langsung koordinasi dengan mengambil
langkah penanggulangan demi mendapatkan informasi secara lengkap. Korban tewas
akibat luka cakaran bagian kepala, leher dan paha.
"Korban
mengalami luka berupa cakaran di kepala bagian belakang dan leher serta pada
bagian daging paha atas kanan. Lalu pada 14 Maret 2025, Balai Besar KSDA Riau
menurunkan Unit Penyelamatan Satwa (UPS)," kata Genman.
Tim
diturunkan untuk melakukan kajian dan upaya penanggulangan dengan memasang
boxtrap dan camera trap. Boxtrap dipasang sebanyak 2 unit pada lokasi TKP dan
lokasi dekat camp pekerja.
Lokasi
itu merupakan jalur lintasan harimau berdasarkan jejak yang ditemukan. Selain
itu juga dilakukan pemasangan boxtrap pada lokasi hingga melakukan sosialisasi
kepada para pekerja.
Dua
hari setelahnya, yakni 16 Maret 2025 harimau sumatera ditemukan masuk dalam
kandang jebak yang dipasang pada lokasi TKP. Selanjutnya Tim melakukan evakuasi
ke camp pekerja dengan menggunakan kendaraan air yang dilanjutkan evakuasi ke
kandang habituasi.
"Ini
kami evakuasi ke kandang habituasi untuk dilakukan perlakukan sebelum
pelepasliaran ke alam di kemudian hari. Sebagai tindakan pencegahan, untuk
beberapa waktu ke depan BBKSDA Riau meningkatkan patroli di area rawan konflik
dan melakukan edukasi kepada masyarakat tentang cara bertindak bilamana bertemu
satwa harimau sumatera," kata Genman.
"Kami
juga mendorong penerapan sistem peringatan dini di sekitar wilayah yang
berbatasan dengan habitat satwa liar. Dengan kerjasama yang kuat antara
pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait, diharapkan upaya konservasi
harimau sumatera dapat terus berjalan tanpa mengancam keselamatan manusia
maupun kelestarian satwa liar," katanya lagi.
Sumber
: detiksumut
0 Comments