Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Alasan Obat Antibiotik Harus Selalu Dihabiskan

 

Saat Anda merasa sakit dan berkunjung ke dokter atau rumah sakit ada sejumlah obat yang akan diresepkan, salah satunya antibiotik. (Istockphoto/ GreenApple78)

MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Saat Anda merasa sakit dan berkunjung ke dokter atau rumah sakit ada sejumlah obat yang akan diresepkan, salah satunya antibiotik.

Dokter kerap kali mewanti-wanti agar Anda menghabiskan seluruh antibiotik yang telah diresepkan. Namun, sebaliknya saat tiba di rumah setelah dua atau tiga hari, Anda mungkin merasa sudah sembuh dari sakit, menghabiskan antibiotik pun terasa malas.

Padahal menghabiskan antibiotik sesuai anjuran dokter adalah hal yang penting dan harus Anda lakukan. Sebenarnya apa itu antibiotik?

Melansir MI Blues Perspectives, antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengobati atau mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti, radang tenggorokan, infeksi saluran kemih dan infeksi setelah operasi.

Oleh karena itu, tidak menghabiskan semua antibiotik yang telah diresepkan bisa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih besar. Antibiotik bekerja paling efektif ketika Anda meminumnya persis seperti yang diresepkan oleh penyedia layanan kesehatan.

Anda harus terus meminumnya bahkan jika sakit yang diderita telah membaik. Resep ditulis untuk jangka waktu tertentu karena suatu alasan. Penyedia layanan kesehatan tahu bahwa dosis antibiotik tertentu perlu diminum untuk jangka waktu tertentu demi membunuh jenis bakteri tertentu.

Bisa Sakit Lagi

Kemungkinan penyakit yang telah menyerang Anda bisa kembali muncul jika tidak menghabiskan antibiotik yang diresepkan sangatlah besar. Tak hanya itu, bisa jadi saat merasa membaik dari sakit, beberapa bakteri justru masih bertahan di tubuh Anda.

Bakteri bahkan bisa berkembang biak, menyebabkan infeksi kembali dan bakteri yang tersisa menjadi resisten terhadap antibiotik yang awalnya diresepkan, sehingga lebih sulit untuk mengobati infeksi jika kembali.

Oleh karena itu, menurut NHS menyelesaikan semua antibiotik yang telah diresepkan sangatlah penting. Jangan pernah menyimpan antibiotik yang telah Anda minum di masa lalu dengan maksud menggunakannya lagi jika sakit di masa depan.

Membuang Antibiotik yang Tidak Diminum

Meski demikian, ada kalanya dokter menginstruksikan untuk berhenti minum antibiotik yang diresepkan. Saat hal ini terjadi, penting untuk membuangnya dengan benar. Antibiotik tidak boleh digunakan lagi untuk penyakit di masa depan atau digunakan untuk penyakit apa pun yang tidak diresepkan.

Obat ini juga tak boleh dikonsumsi siapapun di luar resep yang dianjurkan dokter. Ada beberapa cara utama untuk membuang antibiotik yang tidak terpakai dengan benar, berikut hal yang bisa Anda lakukan

1.  Ikut program pengambilan obat

Jika di wilayah Anda terdapat program pengambilan obat oleh badan kesehatan setempat, maka Antibiotik yang tak diminum bisa disampaikan pada petugas program tersebut.

2.  Buang di sampah rumah tangga

Keluarkan obat dari wadah aslinya. Aduk menjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti kotoran kucing, ampas kopi atau kotoran. Masukkan campuran ke dalam kantong yang bisa ditutup kembali atau wadah yang bisa Anda tutup.

Buang wadahnya ke tempat sampah. Hapus semua informasi pribadi Anda dari botol atau paket antibiotik kosong. Buang kemasannya.  

Sumber : CNN Indonesia

Post a Comment

0 Comments