MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) – Biasanya setelah anak melewati masa
menyusui (baik melalui payudara ataupun botol), orang tua mulai melatih anak
minum melalui sippy cup.
Namun, nyatanya para ahli mengatakan bahwa sippy cup tidak dirancang untuk perkembangan balita dalam hal belajar
makan dan minum. Melainkan hanya untuk mempermudah hidup orang tua. Melansir dari Parents, sippy cup ternyata memang diciptakan
bertahun-tahun yang lalu oleh seorang ayah. Ia hanya ingin menjaga karpet di
rumahnya agar tetap bersih. Namun, ironisnya orang tua saat ini justru berpikir
bahwa sippy cup adalah
cara agar anak belajar minum di cangkir terbuka.Jadi, perlukah anak menggunakan sippy cup untuk
minum?
Sippy Cup dapat Menunda Perkembangan Otot Mulut Anak
Penggunaan sippy cup oleh balita memang tampak praktis, karena
anak bisa membawa kemana saja tanpa khawatir minuman di dalamnya akan tumpak.
Namun perlu dipahami, bahwa jika anak suka membawa sippy cup, dan berulang kali mengisap minuman di
antara waktu makan, maka ia menjadi tidak begitu lapar untuk mengonsumsi
makanan bergizi di waktu makan. Perlu orang tua ketahui juga, bahwa
cara anak mengisap dan menelan dapat berubah seiring pertumbuhannya. Bayi
menggunakan gerakan lidah yang dikenal sebagai anterior-posterior (dari depan
ke belakang mulut), saat menyusui atau minum dari botol. Sekitar usia satu tahun, bayi biasanya
mengembangkan pola menelan yang matang. Ujung lidah mereka menyentuh
langit-langit mulut, tepat di belakang gigi atas, dan membuat gerakan gelombang
untuk mendorong cairan ke tenggorokan. Nah, jika bayi minum dari semburan keras
dari sippy cup di
mulutnya, maka itu akan menghalangi lidahnya untuk mencapai kemampuan
tersebut. Jika bayi atau balita tidak berlatih
mempelajari dan mengembangkan cara yang lebih menstimulasi gerakan lidah untuk
menelan, maka anak dapat mengalami kesulitan mengunyah dan menelan tekstur
makanan baru.
Dapat Menghambat Perkembangan Bicara?
Jika seorang anak menggunakan dot atau sippy cup dalam
waktu yang lama, maka Si Kecil bisa saja mulai menunjukkan tanda-tanda
keterlambatan bicara. Hal itu dapat terjadi karena otot-otot
di mulut yang mungkin tidak diperkuat dan tidak dikembangkan saat minum dari sippy cup. Padahal,
otot-otot tersebut juga digunakan untuk berbicara. Anak-anak yang sering minum dari sippy cup mungkin
saja mengistirahatkan lidah ke depan mulut di beberapa kesempatan.
“Menyelipkan” lidah di punggung alveolar dalam mulut (tepat di belakang gigi
depan atas), dapat menghentikan kemajuan kemampuan bicara dan bahasa. Perlu dipahami juga, bahwa lidah anak
harus kuat dan cukup terkoordinasi untuk membuat suara seperti “T”, “D”, dan
“L”. Penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara posisi lidah saat
menelan dan artikulasi suara bicara anak.
Gunakan Sedotan untuk Memperkuat Otot Mulut Anak
Dibandingkan dengan sippy cup, minum dari
sedotan dapat mendorong anak untuk mengembangkan kemampuan cara mengisap, dan
menelan dengan lebih baik. Saat menggunakan sedotan untuk minum, dia akan
memperkuat otot bibir, lidah, dan pipi. Dibandingkan menggunakan metode minum
mengisap dengan cangkir sippy, Si Kecil dapat berlatih menggunakan pola menelan
yang lebih matang jika minum dengan sedotan. Hal tersebut akan memungkinkan Si
Kecil minum dan makan dengan aman. Saat ini juga banyak botol minum anak dengan
sedotan yang dirancang anti tumpah. Itulah yang perlu diketahui tentang
dampak penggunaan sippy cup pada Si Kecil. Jika orang tua melihat adanya
keterlambatan pada tumbuh kembang anak, sebaiknya segera kunjungi dokter di
rumah sakit untuk mendapatkan pemantauan. Sumber : Halodoc.com
0 Comments