MAJALAHJURNALIS.Com - Gangguan tidur ternyata
bisa muncul dalam berbagai macam bentuk. Salah satunya yang mungkin belum
diketahui banyak orang adalah seksomnia, yakni gangguan tidur yang membuat
pengidapnya melakukan aktivitas seksual saat tertidur! Sama seperti sleep
walking, seksomnia juga termasuk dalam jenis gangguan tidur yang
dikenal sebagai parasomnia. Istilah tersebut mengacu pada sensasi dan perilaku
yang tidak biasa, seperti berjalan atau melakukan seks dalam tidur yang mungkin
dialami atau ditunjukkan seseorang saat tertidur. Yuk, kenali lebih jauh tentan
seksomnia di sini.
Apa Itu Seksomnia?
Seksomnia atau dikenal
juga sebagai seks tidur adalah jenis gangguan tidur langka
yang kebanyakan dialami oleh pria. Diperkirakan hanya sebanyak 7 persen kasus
seksomnia yang dilaporkan ke klinik gangguan tidur, tapi presentase sebenarnya
mungkin bisa lebih tinggi dari itu karena beberapa orang mungkin malu untuk
mencari bantuan. Dalam kasus seksomnia,
seseorang bisa terlibat perilaku seksual tertentu saat ia tertidur. Contohnya,
masturbasi, gerakan seksual, agresi seksual atau memulai hubungan seks dengan
orang lain. Namun, meskipun mata
pengidap mungkin terbuka dan ia mungkin membuat suara-suara seksual, pengidap
tertidur selama aktivitas tersebut dan biasanya tidak ingat akan perilakunya
tersebut begitu ia bangun. Menurut sebagian besar
penelitian, episode seksomnia biasanya terjadi selama non-rapid
eye movement (NREM), yaitu tahap siklus tidur terdalam tanpa
mimpi. Perlu diketahui, mimpi seksual tidak dianggap sebagai jenis seksomnia
karena tidak melibatkan tindakan atau perilaku fisik, selain dari gairah dan
ejakulasi.
Ketahui
Penyebabnya
Penyebabnya masih belum
diketahui secara pasti, tapi gangguan tidur ini dimulai setelah masa pubertas
dan orang yang mengidap sleepwalking atau
mengigau saat tidur lebih berisiko mengalami seksomnia daripada mereka yang
tidak. Selain itu, kondisi ini
juga bisa dipicu oleh faktor-faktor berikut:
Depresi, stres dan kecemasan.
Kurang tidur sebelumnya.
Praktik sleep hygiene yang
buruk.
Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan yang berlebihan.
Konsumsi obat tidur.
Dengan begitu, mengubah
gaya hidup dan kebiasaan tidur menjadi lebih baik bisa mengurangi kejadian
seksomnia. Gejala Seksomnia
Gejalanya bisa
melibatkan mulai dari sentuhan kepada diri sendiri atau gerakan seksual, hingga
mencari keintiman seksual dengan orang lain tanpa sadar. Jenis gangguan tidur ini
juga bisa terjadi bersamaan dengan aktivitas parasomnia lainnya, seperti
berjalan sambil tidur atau mengigau. Nah, berikut gejala umum
yang bisa terjadi:
Membelai atau menggosok.
Mengerang
Napas berat dan detak jantung meningkat.
Masturbasi.
Dorongan panggul.
Memulai foreplay dengan orang
lain.
Melakukan hubungan seksual.
Orgasme spontan.
Tatapan kosong selama aktivitas.
Tidak responsif terhadap lingkungan luar selama aktivitas.
Tidak ingat tentang peristiwa seksual yang dilakukan setelah
bangun tidur.
Dampak Seksomnia
Seksomnia bisa berdampak
besar pada orang yang mengidapnya maupun pasangannya. Sebab, orang-orang dengan
parasomnia tersebut bisa melakukan perilaku seksual di luar kendali sadar
mereka dan tidak mengingatnya. Pada beberapa pasangan,
seksomnia mungkin bisa menjadi salah satu bagian aktivitas seksual yang
dinikmati. Namun, pengidap juga bisa menjadi sangat agresif saat episode
gangguan tidur tersebut berlangsung, sehingga mungkin menyakiti pasangan. Dalam
kasus ekstrem, seksomnia bisa menyebabkan seseorang mendapat tuduhan
penyerangan seksual, termasuk pemerkosaan. Oleh karena itu, bagi
kamu yang mengidap seksomnia dan pasanganmu, penting untuk berbicara dengan
spesialis tidur dan terapis untuk memastikan diagnosis dan mendapatkan
perawatan yang tepat. Cara
Mengatasi Sexomnia
Berikut beberapa cara
yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi sexsomnia:
Hindari pemicu gangguan tidur ini, seperti konsumsi alkohol
berlebihan dan obat-obatan terlarang.
Coba atasi sleep apnea yang
mendasarinya. Misalnya, dengan menurunkan berat badan dan berhenti merokok.
Hati-hati bila ingin mengonsumsi obat tidur, karena bisa
mengaktifkan parasomnia.
Itulah penjelasan
mengenai sexsomnia. Nah, kamu bisa coba periksa kesehatan kamu untuk menemukan
faktor yang kira-kira bisa menjadi penyebab sexsomnia. Sumber : Halodoc
0 Comments