Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto. Foto/Tim
Media Prabowo Subianto
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Dukungan Presiden Joko Widodo
(Jokowi) untuk salah satu calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 memiliki
arti yang besar. Keberadaan
relawan menjadi salah satu modal besar bagi capres yang akan didukung oleh
mantan Gubernur DKI Jakarta itu. "Peran
Presiden itu sangat penting dan salah satu variabel kekuatan politik capres.
Dukungan Presiden sangat penting karena Presiden Jokowi memiliki otoritas
kewenangan. Dengan jabatannya, dia bisa menempatkan orang-orangnya untuk
menjadi 'mesin politik'," kata Direktur Eksekutif Indostrategi Research
and Consulting Arif Nurul Imam dalam konferensi pers daring, Senin (7/11/2022). Lanjut
Arif, relawan yang royal dan loyal Jokowi dipastikan akan mengikuti setiap
arahan yang diberikan. Kondisi itu tentu menjadi kekuatan besar bagi siapa saja
yang didukung oleh Jokowi. "Pak
Jokowi ini memiliki relawan yang royal, loyal. Sehingga apa arah politik
relawan akan mengikuti pilihan politiknya Pak Jokowi. Artinya, ketika Pak
Jokowi mendukung salah satu capres, misalnya Prabowo Subianto, tentu itu akan
menambah kekuatan politik bagi capres yang akan maju dalam Pilpres 2024,"
jelas dia. Arif
juga mengungkap, mayoritas pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin setuju Prabowo gabung
dengan pemerintahan sebagai Menhan. Hal itu merupakan hasil survei yang
dilakukan dilakukan Indostrategi Research and Consulting pada 27 Oktober sampai
5 November 2022. Dalam
survei tersebut terungkap, banyak pendukung Jokowi-Ma'ruf yang setuju keputusan
Ketum Partai Gerindra itu bergabung dengan pemerintah. "Pendukung
Jokowi-Maruf, 41,1 persenmengaku setuju Prabowo bergabung. Hanya 17,3 persen
yang tidak setuju," kata Arif. Selanjutnya,
tambah Arif, sebanyak 58,9 persen pendukung Prabowo-Sandi menyatakan setuju
Prabowo gabung pemerintahan Jokowi. Sementara,
yang tidak setuju hanya 15,8 persen. "Singkatnya, baik pemilih Jokowi
apalagi Prabowo mayoritas sangat setuju dengan sikap yang diambil oleh Prabowo
tersebut," ujar Arif. Arif
menjelaskan, para pendukung dua kubu yang tidak setuju itu tidak berpengaruh
terhadap tingkat elektabilitas Prabowo saat ini. Hal itu terbukti dengan masih
tingginya elektabilitas Prabowo dalam setiap survei yang dilakukan oleh
berbagai lembaga survei. "Pemilih
yang kecewa memang ada namun tidak memberikan dampak yang signifikan bagi
elektabilitas Prabowo. Justru Prabowo kelak yang akan mendapat tambahan (dari)
yang simpatik kepadanya," jelasnya. Survei
ini menggunakan multistage sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 1.230
responden. "Margin
of error -/+ 2,83 persen dengan level of confidence 95 persen. Teknik
pengumpulan data melalui wawancara tatap muka dengan bantuan kuesioner.
Dilakukan tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia," kata
dia. Sumber : SINDOnews.com
0 Komentar