Pertobatan
Ki Joko Bodo sudah terdengar sejak 2014. Kala itu, ia mengaku bertobat setelah
mendapatkan hidayah dengan melihat Ka'bah. "Aku
haji empat kali kok. Kita kalau lihat Ka'bah selalu nangis. Ini kan kita harus
meninggalkan segala keburukan dan menjalankan segala ajaran Tuhan dan
agama," ungkapnya kepada detikcom dalam wawancara pada Juni 2014. Ketika
memutuskan bertobat, Ki Joko Bodo sudah mewakafkan salah satu tempat prakteknya
untuk menjadi rumah ibadah. Ki Joko Bodo menceritakan tanah seluas 200 meter
persegi di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur diwakafkan untuk jadi masjid. "Ada
tanah 200 meter aku wakafkan. Aku dari kecil Muslim, jadi wajar saja mau
wakafkan untuk masjid, daripada dijual-jual," ceritanya. "Masjid
Kudus itu inspirasinya. Budaya Indonesia, jangan ke Arab-Arab-an, kita kan
tinggal di Indonesia," pungkasnya.
Gambar Ki Joko Bodo. @Inews.id
Sang
anak, Revo, angkat bicara mengenai keputusan sang ayah untuk bertobat. Ia
mengaku lega Ki Joko Bodo meninggal dunia dalam keadaan sudah hijrah. "Kalau
saya senang gitu, maksudnya ayah bisa kembali kepada fitrahnya bisa kembali
kepada ilmu agama gitu," kata Revo di kediaman Ki Joko Bodo, Selasa
(22/11/2022). "Yang
dari dulu dikenal seperti itu (mistis, seram) nyatanya bisa berubah, bisa
hijrah," lanjutnya. Kini,
rumah yang dulu mendapatkan predikat seram, diwarnai dengan kegiatan agama.
Rumah besar dengan banyak candi itu saat ini lebih banyak dipakai untuk
pengajian. "Ya
rumah ini juga sekarang aktif juga pengajian dan segala kegiatan-kegiatan
agama," pungkas Revo. Ki
Joko Bodo meninggal dunia pada Selasa (22/11/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.
Sang mendiang mengembuskan napas terakhir di kediamannya setelah mandi pagi. Sumber : detikhot
|
0 Komentar