Budi Waseso. tira
santia ©2022 Liputan6.com
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta)
- Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso membongkar cara licik oknum dalam
mempermainkan harga beras. Padahal sudah ada patokan harga yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Budi Waseso menyampaikan,
harga jual cadangan beras pemerintah (CBP) adalah sebesar Rp8.300 per kilogram
untuk harga dari gudang. Di hilir atau tingkat konsumen, harganya dipatok harga
eceran tertinggi (HET) R 9.450 per kilogram.
Dalam temuan dia, ternyata
harga beras Bulog di hilir masih ditemukan lebih tinggi dari HET. Sebab, ada
permainan di sisi distribusi dari gudang ke eceran.
"Kalau tadi saya bilang
harganya jadi mahal, gini kesalahannya bukan di Bulog. Bulog kan melepasnya
Rp8.300, okelah karena itu di wilayah Jakarta,"
ujar dia di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Jumat (20/1/2023).
Dia kemudian mencoba
menghitung keuntungan yang bisa didapat dalam proses penjualan dari gudang
hingga ke konsumen. Dengan formulasi yang sudah ditetapkan, seharusnya sudah
ada keuntungan di setiap lini.
"Berapa sih biaya angkut
sampai ke tempat penyebarannya? Ya paling tidak, boros-borosnya Rp200 per kilo.
Berarti kan modalnya Rp8.500, ini hitung-hitungan bodohnya saya. Sekarang kalau
dijual Rp8.800 katakanlah, sudah dapat untung Rp300, kan para pengecernya dapat
untung lagi. Kalau kita jual Rp8.800 (per kilogram), mungkin pengecer jual ke
konsumen Rp9.000 (per kilogram)," paparnya.
"Harapannya paling tinggi
sesuai dengan HET dong yang Rp9.450. Nah, sekarang belinya sudah Rp9.400,
Rp9.500, gimana ceritanya dia mau jual HET? Dari mana untungnya? Ya nggak
mungkin, yang pasti dia jual di atas HET," sambung Buwas.
Ada Mafia
Lebih lanjut, dengan hitungan
yang diungkapnya tadi, ada oknum yang memainkan harga tersebut. Dia menyebut
kalau itu adalah permainan dari mafia.
"Nah, salahnya siapa? Ya
itu tadi, tanda kutip mafia yang memanfaatkan itu. Ya nantilah yang akan
mendalami pihak berwenang, bukan saya. Saya nggak mau bicara terbuka, kan bukan
kewenangan saya," ungkapnya.
Buwas juga telah mengendus
adanya mafia yang bermain di tubuh Bulog. Bahkan, dia tidak segan untuk memecat
oknum di tubuh Bulog yang kedapatan mempermainkan harga beras.
Sumber: Liputan6.com/Merdeka.com
0 Komentar