Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mantan Buruh Pabrik Kayu, Pimpin Partai Buruh Kota Medan

 

Tony Rickson Silalahi dan Said Iqbal.@doc.pribadi.


MAJALAHJURNALIS.Com (Medan) - Tony Rickson Silalahi, SH, merupakan mantan buruh pabrik kayu/meubel PT. Cipta Prima di Kelurahan Belawan Sicanang.
 
Saat ini beliau dipercaya memimpin Executive Commitee (Exco) Partai Buruh Kota Medan, salah satu partai politik peserta pemilu tahun 2024 dengan nomor urut 6.
 
Partai ini mengklaim sebagai partai politik yang mewakili kepentingan Rakyat Miskin (kecil) Klas Pekerja Buruh, Petani, Nelayan, Pedagang, Kerja Kantoran maupun Pensiunan. Berkomitmen secara politik berjuang untuk mewujudkan ideologi Welfare State/Negara Kesejahteraan.
 
Lalu Tony menceritakan kisahnya dulu kepada awak media, Kamis (12/1/2023), "dulu saya bekerja di PT. Cipta Prima selama 7 tahun yaitu sejak tahun 1999 hingga 2006. Awal bekerja di pabrik saya bergabung menjadi anggota PUK FSP KAHUT SPSI PT. Cipta Prima, selanjutnya kami mendirikan dan membentuk Pimpinan Basis SBMI Sumut PT. Cipta Prima dan saya dipilih menjadi Ketua.
 
Pada tahun 2004, saya pernah mengoorganisir pemogokan Pekerja/Buruh PT. Cipta Prima dengan tuntutan : STOP PHK MASSAL’ tahap ke-3, kenaikan upah, status kerja.
 
Pemogokan itu kami lakukan selama 4 hari dengan melumpuhkan produksi perusahaan. Saat itu kami menang, tuntutan kami tentang ‘Stop PHK Massal’, kenaikan upah, status kerja dipenuhi pihak perusahaan.
 
Pada tahun 2006 sehubungan dengan berakhirnya masa berlakunya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT. Cipta Prima tahun 2004-2006, kami kembali memperjuangkan peningkatan kesejahteraan Pekerja/Buruh melalui momen pembahasan PKB baru PT. Cipta Prima tahun 2006-2008.
 
Dalam pembahasan PKB tersebut kami menuntut peningkatan struktur dan skala upah, peningkatan uang makan dan kerajinan, serta peningkatan skala uang THR.
Proses perundingan pembahasan PKB berlangsung alot, mulai dari bipartit/di perusahaan hingga tripartit/dikantor Disnaker Medan. Proses perundingan pembahasan dan perundingan PKB dapat diselesaikan selama setahun lebih.
 
Setelah PKB selesai dibahas selanjutnya saya sebagai Ketua PB SBMI Sumut PT. Cipta Prima bersama pimpinan PUK SP KAHUT SPSI PT. Cipta Prima, pimpinan PT. Cipta Prima dan Disnaker Kota Medan menandatangani naskah PKB baru PT. Cipta Prima tahun 2006-2008.
 
Setelah selesai ditandatagani oleh para pihak maka PKB baru sah diberlakukan, tapi 2 hari kemudian pimpinan PT. Cipta Prima malah mem-PHK saya dengan alasan "Perusahaan tidak membutuhkan tenaga saya lagi dan hak-hak atas pesangon dibayar penuh oleh pihak perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku".
 
Setelah melalui proses pertimbangan-pertimbangan diinternal serikat, akhirnya dengan berat hati saya menerima kebijakan PHK sepihak itu.
 
Pasca ter-PHK dari PT. Cipta Prima, saya bersama teman Minggu Saragih dan Willy Agus Utomo pada tahun 2008 diberikan mandat oleh Said Iqbal Pimpinan FSPMI saat itu untuk membangun FSPMI di Sumatera Utara.
 
Seiring berjalannya waktu, keanggotaan FSPMI di Sumatera Utara pun terus bertambah dan menjadi salah satu gerakan/kekuatan Serikat Pekerja/Buruh yang diperhitungkan.
 
Saat ini saya menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah FSPMI Provinsi  Sumatera Utara sekaligus Ketua Konsulat Cabang FSPMI Kota Medan.
 
Sebagai Aktivis Pekerja/Buruh, saya aktif mengoorganisir dan memimpin aksi-aksi mogok kerja memperjuangkan hak-hak Pekerja/Buruh di perusahaan-perusahaan dan bersama pimpinan-pimpinan Serikat Pekerja/Buruh lainnya juga aktif mengoorganisir dan memimpin aksi-aksi demostrasi Pekerja/Buruh di kantor-kantor pemerintahan Provinsi Sumut maupun Kota Medan menolak kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan hak-hak Pekerja/Buruh.
 
Selain aktif digerakan Pekerja/Buruh, saya juga berhasil menyelesaikan studi hukum S-1 di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Graha Kirana - Medan dan resmi menyandang titel Sarjana Hukum (SH).
 
Saya juga dipercaya mengemban tugas sebagai Ketua Exco Partai Buruh untuk Kota Medan yang akan berjuang secara politik pada Pemilu tahun 2024 bersama teman-teman guna memenuhi kuota kursi legislatif baik itu di Kabupaten/Kota, Provinsi maupun tingkat Pusat agar tercapai sesuai Sila Kedua dan Kelima dari Pancasila.
 
Dalam kesempatan ini, saya serukan kepada seluruh rakyat Indonesia terutama yang berdomisili di Kota Medan, ‘Ingat, nasib kaum miskin tidak akan pernah berubah jika kaum miskin itu sendiri tidak mau berjuang untuk merubahnya’. 
 
Saya mengajak teman-teman Aktivis Gerakan Rakyat Miskin "Kembali ke Rumah Kita" di Partai Buruh.
 
Mari bersama-sama kita berjuang merebut kursi kekuasaan untuk membuat kebijakan-kebijakan negara yang lebih berpihak dan melindungi kaum miskin.
 
Yakinlah, jika Partai Buruh berkuasa kehidupan rakyat miskin pasti akan terangkat kesejahteraannya dan negara akan menjadi adil dan sejahtera. Ini bukan mimpi, Lihat saja Partai Buruh berkuasa di negara-negara lain, di negara-negara besar. Undang-Undang Perburuhan dan nasib rakyat kecil akan diperbaiki sehingga buruh dan rakyat kecil dapat sejahtera karena tak terdzolimi lagi oleh kebijakan yang dibuat Pemerintah bersama Anggota Dewan yang tak Pro pada Buruh dan Rakyat Kecil. Sudah 77 Tahun Bangsa Indonesia Merdeka, namun nasib buruh dan rakyat kecil selalu saja dikorbankan oleh kebijakan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu, terang Tony Rickson Silalahi, SH mengakhiri ucapannya. (TN)

Post a Comment

0 Comments