MAJALAHJURNALIS.Com (Deliserdang) – Kapolda Sumatera Utara dan Kapolrestabes Medan diminta atensinya untuk mengungkap kasus pembacokan dan penembakan dengan sadis terhadap Idris Nasution (28).
Korban dibacok dan ditembak berkali-kali di rumah Feri keponakan Hakim Nasution orangtua korban Idris Nasution di Jalan Mesjid Dusun IV Depan Klinik Toyiba Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan, Sabtu tanggal 26 April 2025 sekitar pukul 02.30 Wib dilakukan inisial Utm dan FJ dan kawan-kawan.
Kasus ini
telah dilaporkan Abdul Hakim Nasution orangtua korban ke Polsek Medan Tembung dengan
LP/B/614/IV/2025/SPKT/POLSEK MEDAN TEMBUNG, tanggal 26 April 2025, tetapi sudah
1 bulan lamanya tepatnya pada hari Minggu (26/5/2025) pelakunya belum
ditangkap. Ada Apa?
“Padahal kasus
yang sama terjadi ditempat lain, adanya 2 pelaku pembacokan seorang Jaksa bertugas
di Kejari Deli Serdang, hanya butuh waktu 2 hari tidak 1 bulan, pelakunya
langsung ditangkap termasuk dengan gembongnya. Anehnya kasus anak saya para pelakunya
yang sudah dikasih tau namanya sama oknum polisi, tetapi tak juga kunjung ditangkap”,
terang Hakim pada wartawan, Minggu (26/5/2025) dikediamannya Jalan Hang Tuah
Dusun VIII Desa Tanjung Rejo, Percut Sei Tuan mengungkapkan kekecewaannya
terhadap kinerja polisi.
“Padahal kasus yang sama terjadi ditempat lain, adanya 2 pelaku pembacokan seorang Jaksa bertugas di Kejari Deli Serdang, hanya butuh waktu 2 hari tidak 1 bulan, pelakunya langsung ditangkap termasuk dengan gembongnya. Anehnya kasus anak saya para pelakunya yang sudah dikasih tau namanya sama oknum polisi, tetapi tak juga kunjung ditangkap”, terang Hakim pada wartawan, Minggu (26/5/2025) dikediamannya Jalan Hang Tuah Dusun VIII Desa Tanjung Rejo, Percut Sei Tuan mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja polisi.

Abdul Hakim Nasution.@MJ/TN
Anak saya
Idris Nasution adalah korban salah sasaran pihak pelaku penganiayaan, targetnya
adalah keponakan saya A untuk dihabisi sebab mereka menduga pelaku yang membacok
keluarganya adalah inisial A bukan anak saya.
Akan tetapi
inisial A terlebihdahulu melarikan diri dan tinggallah anak saya sendiri dirumah
Feri. Mereka (pelaku penganiayaan) sudah marah besar karena Idris Nasution coba
menghalangi-halangi niatnya menghabisi insial A, anak saya lah yang jadi korban
penyerangan mereka secara membabi-buta dan sadis secara massal.
Saya kesal dan
tak habis pikir, mengapa anak saya dijebak dan di bacok secara membabi-buta
bahkan ditembak seperti orang kesurupan, tanpa memberi pembelaan terlebihdahulu
terhadap apa yang dituduhkan kepada anak saya.

Abdul Hakim Nasution.@MJ/TN

Idris Nasution.@MJ/TN
Akibat
pengeroyokan itu, Idris terkena sabetan senjata tajam yang menyebabkan jari
telunjuk dan jari tengah putus, dan jari manisnya nyaris putus juga.
Tidak hanya
itu, Idris juga terkena tembakan di perut dan 1 peluru menembus usus yang
mengakibatkan kebocoran pada usus, 1 peluru mengenai hati, 1 peluru di paha
kiri, 1 peluru berada di pangkal betis (di bagian lutut) dan 1 peluru di
pinggul kiri.
Akibat kejadian
itu, Idris dilarikan ke RSU Haji Medan, dilanjutkan ke RSUD Amri Tambunan di
Lubuk Pakam dan dibawa lagi ke RSU Adam Malik.
“Saya berharap
kepada Bapak Kapolda Sumatera Utara dan Kapolrestabes Medan untuk bersikap
Atensi mengusut tuntas kasus ini karena pelaku pembacokan dan penembakan anak
saya belum juga ditangkap. Padahal anak saya sudah cacat seumur hidup. Saya
berharap secepatnya dapat mengungkap motif atau dalang serta pelakunya terhadap
kasus yang main hakim sendiri ala Rambo. Saya menduga kasus ini besar dan
melibatkan semua pihak sehingga ada kesan ditutup-tutupi”, tutup Hakim sedih. (TN)

0 Komentar