ustrasi garis polisi. ©2013 Merdeka.com
MAJALAHJURNALIS.Com (NTT) - YDB ingin mengakhiri hidup. Saking nekatnya, dia memotong alat kelaminnya
sendiri.
Aksi bikin ngilu itu dia
lakukannya karena stres menjadi tersangka kasus pencabulan anak di bawah umur.
Rencananya, dia akan dijebloskan ke bui pada Senin (13/2/2023) besok.
"Kemungkinan lagi
kepikiran lagi stres dengan kasusnya itu, karena rencana hari Senin ini mau
ditahan," kata Kapolsek Bola Iptu Muhamadong Said, Minggu (12/2/2023).
Korban pencabulan tersebut
masih memiliki hubungan keluarga dengan pelaku YDB. Sedangkan pelaku YDB telah
memiliki istri.
"Masih keluarga,
sepertinya mereka keponakan," jelas Muhamadong Said.
Menurutnya, orang tua anak
korban pencabulan sudah melaporkan pelaku YDB ke Polres Sikka beberapa hari
lalu. Korban pencabulan berada di kampung tetangganya.
"Kasusnya sedang
ditangani Polres," tutup Muhamadong Said.
Sebelumnya, seorang pria di
Dusun Hepang, Desa Nenbura, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara
Timur (NTT) berinisial YDB (33), melakukan percobaan bunuh diri di kamar mandi
rumahnya dengan cara memotong alat kelamin, Sabtu (11/2/2023).
"Alat kelaminnya
terpotong rata menggunakan parang," Kapolsek Bola Iptu Muhamadong Said,
Minggu (12/2/2023).
Menurut Muhamadong Said,
potongan alat kelamin YDP tersebut menjadi salah satu barang bukti yang
dikumpulkan polisi di
tempat kejadian perkara (TKP). Barang bukti lain yang diamankan polisi adalah
parang dan baju yang dipakai YDP.
Muhamadong Said mengatakan,
YDP ditemukan tergeletak di kamar mandi dengan darah mengucur dari alat
kelaminnya yang terpotong. "Pada saat saksi hendak ke kamar mandi, menemukan
korban sudah tergeletak di depan pintu kamar mandi, dan bagian selangkangan
sekitar alat kelamin korban keluar darah," ungkapnya.
Sebelum percobaan bunuh diri
itu, YDP dan orang yang menemukannya itu sempat duduk berbincang di rumahnya.
YDP kemudian pamit ke kamar mandi, hingga akhirnya ditemukan tergeletak dengan
darah keluar dari alat kelaminnya.
Iptu Muhamadong Said, YDP
sempat mendapat perawatan di Puskesmas tapi kemudian dilarikan ke rumah sakit
karena mengalami pendarahan hebat. "Puskesmas Habibola telah merujuk
korban RSUD TC. Hilers Maumere," jelasnya.
Sumber : Merdeka.com
0 Komentar