Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kecewakan Warga Sei Bomban Pangkalan Lunang Dilatarbelakangi Sikap Tak Peduli PT HSC

 


Perlu kami tegaskan,” ujar BY, lanjutnya lagi, “Kami warga yang yang bermukim didekat  perusahaan tersebut, dan setiap hari kami menghirup polusi udara yang dikeluarkan pabrik milik PT HSC dan dampak negatifnya sangat terasa pada fungsi pernapasan dan paru-paru. Tapi kami diam. Baru diminta bantuan untuk renovasi rumah ibadah aja tak bisa dibantu. Atas nama warga sekitarnya, kami sangat kecewa dengan keputusan pihak PT HSC itu,” ucap BY kecewa


MAJALAHJURNALIS.Com (Labura) - Sikap tak peduli terhadap lingkungan sekitarnya ditunjukkan PT HSC (Hasil Sembako Cipta) yang beroperasi penggilingan padi terbesar di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara.
 
Kecewakan warga Sei Bomban Desa Pangkalan Lunang tersebut didasari atas penolakan proposal permohonan batuan renovasi untuk rumah ibadah umat muslim di Dusun Sei Bomban.
 
Jon Safrik Kepala Dusun Sei Bomban membenarkan saat dikonfirmasi Majalahjurnalis.com terkait penolakan tersebut.
 
Dikatakannya, saya yang masukan proposalnya dan saya juga yang ngambilnya. Pihak perusahaan mengatakan, anggaran untuk bantuan dana merenovasi rumah ibadah tersebut, tidak ada.
 
Memang proposalnya sudah lama masuknya, yakni pada bulan November 2022 lalu dan baru dibalas pihak perusahaan pada bulan Februari 2023.
 
"Warga saya banyak yang kecewa dengan keputusan PT HSC, apalagi ini untuk kepentingan umum (rumah ibadah) bukan untuk pribadi. Maunya perusahaan bisa menilai dan membantu sebagai tanda etikat kebersamaan ditempat usahanya berada,” tutup Kadus.
 
Sementara itu kekecewaan warga setempat disampaikan kepada awak media, seperti yang dilontarkan BY (45), Jumat (10/2/2023), proposal itu sudah 4 bulan kami masukan ke PT. HSC,  nyatanya jawaban yang kami terima, bahwa perusahaan tak ada anggarannya.
 
“Perlu kami tegaskan,” ujar BY, lanjutnya lagi, “Kami warga yang yang bermukim didekat  perusahaan tersebut, dan setiap hari kami menghirup polusi udara yang dikeluarkan pabrik milik PT HSC dan dampak negatifnya sangat terasa pada fungsi pernapasan dan paru-paru. Tapi kami diam. Baru diminta bantuan untuk renovasi rumah ibadah aja tak bisa dibantu. Atas nama warga sekitarnya, kami sangat kecewa dengan keputusan pihak PT HSC itu,” ucap BY kecewa.
 
Ditambahkan NH (50), maunya PT HSC melihat lingkungan sekitarnya,  apalagi bantuan proposal tersebut untuk rumah ibadah, kami warga sekitar dilingkungan PT HSC tak pernah tersentuh batuan apapun dari pihak perusahaan, baru kali ini kami meminta sudah dikecewakan, ucapnya.
 
Menindaklanjuti temuan itu, awak media salah satunya Majalahjurnalis.com mendatangi kantor PT HSC, namun dihalang-halangi Satpamnya, katanya, Leo Panjaitan (Manager PT HSC) sibuk tidak bisa diganggu, kalau mau datang besok pagi aja, jelas Satpam tersebut. (Saiful Pase)

Post a Comment

0 Comments