Perlu kami tegaskan,” ujar BY, lanjutnya lagi, “Kami warga yang yang
bermukim didekat perusahaan tersebut,
dan setiap hari kami menghirup polusi udara yang dikeluarkan pabrik milik PT
HSC dan dampak negatifnya sangat terasa pada fungsi pernapasan dan paru-paru.
Tapi kami diam. Baru diminta bantuan untuk renovasi rumah ibadah aja tak bisa
dibantu. Atas nama warga sekitarnya, kami sangat kecewa dengan keputusan pihak PT
HSC itu,” ucap BY kecewa
MAJALAHJURNALIS.Com (Labura) - Sikap
tak peduli terhadap lingkungan sekitarnya ditunjukkan PT HSC (Hasil Sembako
Cipta) yang beroperasi penggilingan padi terbesar di Kecamatan Kualuh Leidong
Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara. Kecewakan
warga Sei Bomban Desa Pangkalan Lunang tersebut didasari atas penolakan proposal
permohonan batuan renovasi untuk rumah ibadah umat muslim di Dusun Sei Bomban. Jon
Safrik Kepala Dusun Sei Bomban membenarkan saat dikonfirmasi Majalahjurnalis.com
terkait penolakan tersebut. Dikatakannya,
saya yang masukan proposalnya dan saya juga yang ngambilnya. Pihak perusahaan mengatakan,
anggaran untuk bantuan dana merenovasi rumah ibadah tersebut, tidak ada. Memang
proposalnya sudah lama masuknya, yakni pada bulan November 2022 lalu dan baru
dibalas pihak perusahaan pada bulan Februari 2023. "Warga
saya banyak yang kecewa dengan keputusan PT HSC, apalagi ini untuk kepentingan
umum (rumah ibadah) bukan untuk pribadi. Maunya perusahaan bisa menilai dan membantu
sebagai tanda etikat kebersamaan ditempat usahanya berada,” tutup Kadus. Sementara
itu kekecewaan warga setempat disampaikan kepada awak media, seperti yang
dilontarkan BY (45), Jumat (10/2/2023), proposal itu sudah 4 bulan kami masukan
ke PT. HSC, nyatanya jawaban yang kami terima,
bahwa perusahaan tak ada anggarannya. “Perlu
kami tegaskan,” ujar BY, lanjutnya lagi, “Kami warga yang yang bermukim
didekatperusahaan tersebut, dan setiap hari
kami menghirup polusi udara yang dikeluarkan pabrik milik PT HSC dan dampak
negatifnya sangat terasa pada fungsi pernapasan dan paru-paru. Tapi kami diam. Baru
diminta bantuan untuk renovasi rumah ibadah aja tak bisa dibantu. Atas nama
warga sekitarnya, kami sangat kecewa dengan keputusan pihak PT HSC itu,” ucap
BY kecewa. Ditambahkan NH (50), maunya PT HSC melihat lingkungan sekitarnya,apalagi bantuan proposal tersebut untuk rumah
ibadah, kami warga sekitar dilingkungan PT HSC tak pernah tersentuh batuan
apapun dari pihak perusahaan, baru kali ini kami meminta sudah dikecewakan, ucapnya. Menindaklanjuti
temuan itu, awak media salah satunya Majalahjurnalis.com mendatangi kantor PT
HSC, namun dihalang-halangi Satpamnya, katanya, Leo Panjaitan (Manager PT HSC) sibuk
tidak bisa diganggu, kalau mau datang besok pagi aja, jelas Satpam tersebut. (Saiful
Pase)
0 Komentar