Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Toto Pranoto: Kementerian BUMN Perlu Pastikan Keamanan Aset Vital seperti Depo BBM

 

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang. ©Twitter/@humasjakfire


MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Pengamat BUMN, Toto Pranoto dari Universitas Indonesia menyarankan kepada Kementerian BUMN untuk memastikan keamanan aset-aset vital perusahaan BUMN yang berdekatan dengan permukiman penduduk, seperti Depo Pertamina Plumpang di Koja, Jakarta Utara.
 
Kebakaran instalasi ini, Jumat (3/3/2023) malam, menyebabkan sekurangnya 13 orang meninggal dunia dan 49 orang luka-luka.
 
"Kementerian BUMN harus mengambil inisiatif segera untuk memastikan keamanan aset vital yang dimiliki BUMN," ujar Toto saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (4/3/2023).
 
Dia juga menjelaskan, persoalan lokasi Depo Pertamina Plumpang yang sangat mepet dengan pemukiman warga merupakan masalah klasik. Dulu saat depo dibangun, lokasinya relatif masih steril dan tidak berdekatan dengan permukiman warga. Namun koordinasi yang kurang baik dalam pengelolaan tata ruang dengan pemerintah daerah saat itu menyebabkan makin bertumpuknya pemukiman warga yang mendekati depo.
 
"Korban jiwa mungkin sebagian juga masyarakat yang rumahnya berhimpitan dengan Depo Plumpang ini, secara aspek keselamatan jelas situasi ini sangat rawan. Solusinya adalah apakah Pertamina akan membebaskan pemukiman warga yang mengepung deponya, sehingga lebih aman? Atau kalau tidak mampu membebaskan lahan penduduk , perlu dicari lokasi lain untuk posisi pengganti Depo Plumpang ini. Alternatif terakhir tidak mudah karena aspek teknikal yang meliputinya," katanya.
 
Toto mengatakan, koordinasi lintas kementerian/lembaga negara dan pemerintah daerah menjadi kunci utama untuk menjaga keamanan aset vital ini.
 
"Koordinasi dengan BPN/Kementrian ATR, Pemda setempat perlu segera dilakukan untuk mencegah situasi berulang seperti kasus Plumpang ke depan," ujarnya seperti dilansir Antara.
 
Selain itu, Toto juga menyarankan Pertamina untuk melakukan monitoring dan evaluasi atas kontrol preventif terhadap aset-aset strategis dan vital yang dimilikinya.
 
"Kebakaran Depo Plumpang ini bukan pertama kali terjadi. Pada 2009 pernah terjadi juga, namun kebakaran kali ini (2023) lebih dahsyat dengan korban jiwa yang cukup besar," katanya.
 
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memerintahkan Pertamina segera mengusut tuntas dan melakukan evaluasi atas kasus terbakarnya pipa Pertamina di Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023).
 
Erick juga menyampaikan duka cita dan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada korban dan keluarga yang terdampak insiden terbakarnya pipa Pertamina di Koja, Jakarta Utara.
 
Selain menewaskan 13 orang dan 49 orang mengalami luka bakar, dan sejumlah orang hilang, kebakaran itu juga menyebabkan lebih dari seribu orang mengungsi. Korban meninggal dunia berada di Rumah Sakit Polri, sedangkan korban luka bakar ada di sejumlah rumah sakit, di antaranya Rumah Sakit Pelabuhan, RSUD Tugu Koja, Rumah Sakit Mulyasari, dan Rumah Sakit Koja.
 
Sumber : Merdeka.com

Post a Comment

0 Comments