Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Duka Warga Jalan Kesuma Desa Sampali Saat Rumahnya diratakan dengan Tanah

 


MAJALAHJURNALIS.Com (Fotonews-Deliserdang) – Duka yang sangat mendalam dirasakan warga di Jalan Kesuma Dusun XV Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.



Rakyat kecil sudah tak ada tempat lagi dihati para Pejabat, Penguasa dan Pengusaha serta Aparat Negara. Itulah yang dirasakan warga tersebut saat alat berat (beko) meluluhlantahkan bangunan yang sudah berpuluh tahun mereka tempati hanya dikarenakan kabarnya HGU 152 PTPN II yang nyatanya beralih tangan kepada Pengembang.




Akses jalan keluar masuk ke Jalan Kesuma tempat rumah warga diluluhlantahkan ditutup dengan alasan mengada-ada.
 
Dugaan HGU 152 yang diklaim PTPN II tersebut masih diragukan keabsahannya, selain bertentangan dengan Perda No.2 tahun 2002 Pemkab Deli Serdang juga HGU 152 seperti siluman, selalu dibicarakan tetapi wujud aslinya tak pernah dilihat warga.




Padahal di Perda No. 2 tersebut yang menyatakan sudah tidak ada lagi Kebun, karena areal kebun tersebut akan dijadikan pemukiman masyarakat, perkantoran atau pergudangan karena masuk RUTR (Rencana Untuk Tata Ruang) Kecamatan Percut Sei Tuan. Nyatanya kemungkinan pemukiman yang dimaksud para penggusur warga tersebut adalah untuk pemukiman kalangan masyarakat tertentu saja.




Namun apa daya, kekuatan rakyat kecil hanya mampu berteriak dan menangis saja. Inilah penomena yang terjadi pada hari Rabu (31/5/2023) siang yang dialami warga di Jalan Kesuma.
 
Padahal akses sekolah tempat anak-anak belajar pun ikut diratakan, saat ini, Kamis (1/6/2023) pagi pantauan Majalahjurnalis.com siswa tersebut terlantar karena sudah tidak ada lagi sarana untuk belajar buat adik-adik itu.




Warga kecil dari segelintiran orang-orang terpencil itu hanya bisa meratap sedih melihat bangunan yang dibangunnya dari hasil cicil mencicil, rata dengan tanah. Sepertinya mereka hidup dinegara BAR-BAR. Pejabat di Republik ini hanya mampu melihat dan mendengar, akan tetapi tak mampu berbuat apa-apa untuk rakyatnya yang ditindas oleh pelaku-pelaku orang-orang berduit. (Budi Setioso)

Post a Comment

0 Comments