Uji Laik
Fungsi Jembatan Sei Wampu. (Dok Hutama Karya)
MAJALAHJURNALIS.Com (Langkat) -Jembatan Sei Wampu telah dilakukan Uji Laik Fungsi (ULF).
Hutama Karya akan segera mengoperasikan jembatan ini pada Jalan Tol
Binjai-Pangkalan Brandan Ruas Binjai-Langsa. Executive Vice President (EVP)
Sekretaris Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengungkapkan ULF Jembatan Sei Wampu
berjalan lancar, adapun uji beban jembatan yang dilakukan meliputi uji beban
dinamis dan uji beban statis. "Uji dinamis dilakukan dengan dua
metode yakni metode impuls (menggunakan lebih kurang 20 truk dan alat uji
exciter) serta ambient, dan dilakukan dua kali yakni uji dinamis awal dan uji
dinamis akhir. Sementara, uji dinamis awal dilakukan sebelum uji beban statis
sedangkan dinamis akhir dilakukan setelah uji beban statis," ungkap
Tjahjo, Kamis (31/8/2023). Tjahjo menyebutkan uji beban statis
dilakukan dengan tiga skema, yakni penilaian lendutan maksimum dengan bentang
utama, penilaian regangan maksimum pada momen lentur negatif, dan penilaian
rotasi yang dihasilkan dari pembebanan asimetris. Adapun saat ini, HKI tengah menunggu
hasil ULF dari Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat
Pembangunan Jembatan Balai Jembatan. Sampai saat ini, Jembatan Sei Wampu
sendiri merupakan jembatan rangka baja menerus terpanjang di Jalan Tol Trans
Sumatera (JTTS) yang dibangun oleh HKI dan terletak di Kabupaten Langkat,
Sumatra Utara. Memiliki total bentang 231 meter, dengan
main span sepanjang 130 meter tanpa pilar di tengahnya, Jembatan Sei Wampu yang
termasuk dalam tipe continuous truss bridge ini memiliki rangka baja berwarna
merah, yang berpotensi menjadi ikon baru JTTS di Sumatra Utara. Direktur Operasi III PT Hutama Karya
Infrastruktur, Selo Tjahjono menyebutkan bahwa kegiatan ULF dilakukan untuk
menguji hasil konstruksi HKI terhadap spesifikasi dan persyaratan desain yang
sudah mendapatkan persetujuan dan sertifikasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan
Terowongan Jalan (KKJTJ). Selain itu, ULF Jembatan Sei Wampu juga
diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mendukung konektivitas Jalan Tol
Binjai- Pangkalan Brandan yang aman dan nyaman. "Jembatan Sei Wampu ini merupakan
gambaran kapasitas HKI yang dapat membangun jembatan bentang panjang terpanjang
di JTTS. Harapannya, Jembatan Sei Wampu serta Jalan Tol Ruas Binjai Langsa -
Seksi Binjai – Pangkalan Brandan dapat menjadi akses
mobilitas yang aman dan menjadi akselerator perekonomian di Sumatra
Utara," ujar Selo. ULF merupakan langkah signifikan dalam
memastikan keamanan akses transportasi sebelum dapat digunakan oleh masyarakat.
Selaku main contractor dalam pembangunan Jalan Tol Binjai - Pangkalan Brandan,
termasuk di dalamnya Jembatan Sei Wampu, HKI berkomitmen bahwa keamanan dan
keselamatan adalah prioritas utama dalam seluruh aspek pembangunan sebelum
nantinya aman untuk dioperasionalkan. Jalan Tol Binjai - Pangkalan Brandan
memiliki main road sepanjang 57 km dan memiliki kecepatan rencana 100 km/jam. "Jika Tol Binjai - Pangkalan
Brandan tersambung sepenuhnya, maka waktu perjalanan dari Binjai - Pangkalan
Brandan yang semula 90 menit akan terpangkas menjadi 48 menit," kata Selo. Hingga saat ini, Hutama Karya telah
membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.021,5 km, termasuk
dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 347,5 km dan
674 km ruas tol Operasi. Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh
diantaranya yakni Tol Bakauheni - Terbanggi Besar (141 km), Tol Terbanggi Besar
- Pematang Panggang - Kayu Agung (189 km), Tol Palembang - Indralaya (22 km),
Tol Medan Binjai (17 km). Kemudian ada Tol Pekanbaru - Dumai (132
km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2-6 (50 km) serta Tol Binjai - Langsa Seksi 1
(12 km), Tol Bengkulu - Taba Penanjung (18 km) dan Tol Pekanbaru - Bangkinang
(31 km), Tol Indralaya - Prabumulih (64 km). Sumber : detiksumut
0 Comments