Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Benarkah Putin-Kim Jong Un Diam-diam Saling Surat Nego Beli Senjata?

 

Amerika Serikat menuding Rusia diam-diam aktif berunding hingga bertukar surat dengan Korea Utara terkait pembelian senjata Pyongyang. (AFP/ALEXEY NIKOLSKY)

MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Amerika Serikat menuding Rusia diam-diam aktif berunding hingga bertukar surat dengan Korea Utara terkait pembelian senjata Pyongyang.
 
Rusia dikabarkan tengah membujuk Korut agar menjual senjata dan amunisi kepada Moskow untuk pasokan selama menginvasi Ukraina.
 
Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan baru-baru ini Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah melakukan perjalanan ke Pyongyang untuk melobi Pemimpin Korut, Kim Jong Un, demi mendapatkan amunisi tambahan untuk perang di Ukraina.
 
"Sejak kunjungan itu, Presiden (Vladimir) Putin dan pemimpin DPRK (nama resmi Korut), Kim Jong Un, telah bertukar surat yang berjanji untuk meningkatkan kerja sama bilateral mereka," kata Kirby kepada wartawan pada Rabu (30/8/2023).
 
"Negosiasi senjata antara Rusia dan DPRK secara aktif mengalami kemajuan."
 
Kirby menambahkan bahwa fokus utama pembicaraan tersebut adalah amunisi artileri untuk pasukan Rusia di Ukraina.
 
Kirby mencatat meskipun ada penolakan, Korut memasok roket dan rudal infanteri ke Rusia tahun lalu untuk digunakan oleh tentara bayaran Wagner Group. Wagner Group pernah menjadi salah satu pasukan paramiliter yang diandalkan Rusia untuk membantu melancarkan invasi Ukraina.
 
Melalui pernyataan bersama di PBB, Amerika Serikat, Inggris, Korea Selatan dan Jepang mengatakan kesepakatan semacam itu akan melanggar resolusi Dewan Keamanan yang melarang kesepakatan senjata dengan Korut. Rusia sendiri mendukung resolusi itu.
 
Dalam pernyataan bersama, AS Cs mengatakan setelah kunjungan Shoigu ke Pyongyang, sekelompok pejabat Rusia lainnya melakukan perjalanan ke Korut beberapa kali untuk melakukan pembicaraan lanjutan mengenai pembelian senjata.
 
"Rusia sedang merundingkan kesepakatan potensial untuk sejumlah besar dan berbagai jenis amunisi dari DPRK untuk digunakan melawan Ukraina," bunyi kutipan pernyataan bersama dikutip AFP.
 
"Kesepakatan potensial ini juga dapat mencakup penyediaan bahan mentah yang akan membantu basis industri pertahanan Rusia."
Sumber : CNN Indonesia

Post a Comment

0 Comments