MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) -Bacapres PDI
Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menyoroti kondisi politik saat ini setelah
keluarnya putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menyatakan
Anwar Usman melanggar etik berat sehingga dicopot dari Ketua MK. Ganjar mempertanyakan mengapa putusan dari sebuah
protes dengan pelanggaran etik berat bisa lolos begitu saja. "Saya tercenung memantau perkembangan
akhir-akhir ini tentang kondisi politik setelah putusan MKMK. Saya mencoba diam
sejenak, saya merenungkan bangsa ini ke depan. Saya mencermati kembali kata
demi kata, kalimat demi kalimat dari putusan itu yang menjadi pertimbangan dan
dasar Majelis Kehormatan MK," kata Ganjar melalui rekaman video yang
diunggah di Instagramnya seperti dilihat, Sabtu (11/11/2023). "Dari situ saya semakin gelisah dan terusik
mengapa sebuah keputusan dari sebuah protes dengan pelanggaran etik berat dapat
begitu saja lolos, apa ada pertanggungjawabannya kepada negara,"
lanjutnya. Ganjar juga mempertanyakan mengapa putusan
tersebut masih dijadikan landasan hukum dalam bernegara. Menurutnya, hal itu
seperti cahaya yang menyilaukan dan menyakitkan mata. "Mengapa keputusan dengan masalah etik, di
mana etik menjadi landasan dari hukum, masih dijadikan rujukan dalam kita
bernegara. Mengapa hukum tampak begitu menyilaukan dan menyakitkan mata
sehingga kita rakyat sulit sekali memahami cahayanya," ujarnya. Ganjar mengaku mewakili rakyat yang gelisah
terhadap demokrasi dan keadilan yang disebutnya mau hancur. Sanksi yang
diberikan oleh MKMK, kata Ganjar, bukti bahwa MK masih menjunjung tinggi ruh
demokrasi. "Saya berbicara sebagai bagian dari warga,
sebagai bagian dari rakyat yang ikut gelisah melihat demokrasi dan keadilan
yang sedang mau dihancurkan. Majelis kehormatan MK menyampaikan keputusannya,
Majelis Kehormatan MK telah membuktikan bahwa lembaga tertinggi konstitusi
republik ini masih menjunjung tinggi ruh demokrasi. Indonesia kita masih sangat
panjang perjalanannya. Saya berharap masa depan Indonesia dapat dibangun dengan
fondasi dan nilai-nilai luhur bangsa tanpa tendensi apa pun yang mencederai
demokrasi dan keadilan," jelasnya. Lebih lanjut Ganjar menyampaikan generasi saat
ini memiliki tanggung jawab terhadap sejarah. Ganjar mengajak semuanya untuk
memastikan sejarah Indonesia saat ini terang. "Kita generasi yang ada saat ini punya
tanggung jawab sejarah, apakah kita akan mengorbankan sejarah panjang Indonesia
ke depan? Jawaban saya tidak, kita akan memastikan sejarah yang terang, kita
pastikan demokrasi dan keadilan sampai selamanya. Diam bukan sebuah pilihan,
mimpi yang diimpikan sendirian hanya akan menjadi mimpi, mimpi yang di impikan
bersama adalah kenyataan," imbuhnya. Sumber : detiknews
0 Comments