Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Gunung Marapi di Sumbar Kembali Alami Erupsi dan Kegempaan

 

Pos Pemantau Gunung (PGA) Marapi mencatat pada Selasa (6/2/2024) hingga pukul 06.00 WIB terjadi 13 kali hembusan. (Dok Pos Pemantau Gunung Marapi)

MAJALAHJURNALIS.Com (Bukittinggi) - Sempat tenang lebih dari sepekan, Gunung Marapi di Bukittinggi  Sumatera Barat (Sumbar) kembali menunjukkan aktivitas erupsi dan kegempaan. Pada hari ini, Selasa (6/2/2024) hingga pukul 06.00 WIB, Pos Pemantau Gunung (PGA) Marapi mencatat terjadi 13 kali hembusan.
 
"Hari ini, dari catatan kita sampai pukul 06.00 WIB tadi, terjadi 13 kali hembusan. Kalau kemarin, terjadi erupsi dengan ketinggian kolom abu yang tidak bisa teramati, karena gunung tertutup kabut. Erupsi disusul dengan 17 kali hembusan," jelas Kepala PGA Marapi, Ahmad Rifandi kepada wartawan.
 
Menurut Rifandi, saat hembusan terjadi, muncul kepulan asap dari kawah bertekanan kuat yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 400 meter di atas puncak. Hembusan terjadi dengan durasi antara 25 sampai 66 detik.
 
Sesuai penetapan dari PVMBG, Marapi saat ini berada di level III atau siaga. Status ditetapkan sejak Selasa (9/1/2024) malam. PVMBG menaikkan status dipicu oleh aktivitas erupsi dan kegempaan yang terus terjadi lebih dari satu bulan terakhir. Dengan status tersebut, maka seluruh aktivitas warga yang berada pada radius 4,5 kilometer dari puncak dilarang.
 
Gunung Marapi juga terpantau mengalami perubahan tipe erupsi dari tipe freatik menjadi tipe magmatic. Akibat perubahan status tersebut, zona bahaya yang sebelumnya 3 kilometer juga diperluas menjadi 4,5 kilometer dari puncak atau kawah.
 
Marapi mengalami erupsi pertama kali pada 3 Desember 2023 silam. Letusan tersebut menyebabkan 24 orang pendaki yang sedang melakukan aktivitas di puncak gunung meninggal dunia.
 
Sesuai catatan PGA, Gunung Marapi sudah menunjukkan penurunan aktivitas sejak pekan terakhir bulan lalu, tepatnya 25 Januari 2024, dimana sudah tidak ada lagi erupsi yang terekam seismograf. Namun dua hari terakhir, terjadi satu kali erupsi dan 30 kali hembusan.
Sumber : detiksumut

Post a Comment

0 Comments