Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ditembak Polisi di Apartemennya, Pilot Angkatan Udara AS Tewas Seketika

 

Roger Fortson (US Air Force via AP)

MAJALAHJURNALIS.Com (Florida) - Seorang pilot Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) tewas ditembak oleh polisi di apartemennya di Florida. Polisi pun telah merilis rekaman kamera tubuh dari polisi yang menembak tentara tersebut.
 
Dilansir BBC, Jumat (10/5/2024), Penerbang Senior Roger Fortson (23) sempat dilarikan ke rumah sakit usai ditembak di apartemennya di Florida pada 3 Mei. Namun, nyawa Fortson tidak tertolong.
 
Pengacara keluarga korban yang mengutip seorang saksi menuduh polisi menyerbu rumah yang salah. Polisi pun telah membantah klaim tersebut dan mengatakan deputi tersebut bereaksi untuk membela diri setelah dia melihat Fortson bersenjatakan pistol.
 
Apartemen Fortson terletak 8 km dari Sayap Operasi Khusus di Hurlburt Field, Florida, yang merupakan markas angkatannya. Deputi yang menembaknya - yang tidak disebutkan namanya oleh polisi - telah diberi cuti administratif.
 
Sheriff Okaloosa County Eric Aden mengatakan penembakan itu sedang diselidiki oleh Departemen Penegakan Hukum Florida dan Kantor Kejaksaan Negara Bagian. Aden berjanji akan memberikan 'transparansi dan akuntabilitas' seraya menyatakan 'investigasi ini membutuhkan waktu'.
 
"Tetapi saya ingin meyakinkan Anda bahwa kami tidak menyembunyikan, menutup-nutupi, atau mengambil tindakan apa pun yang akan mengakibatkan keputusan terburu-buru terhadap Tuan Fortson atau wakil kami," ujarnya.
 
Sheriff menunjukkan video berdurasi empat menit yang diambil dari kamera tubuh yang dikenakan oleh petugas yang melepaskan tembakan fatal tersebut. Klip itu menunjukkan polisi tiba di kompleks apartemen Fortson dan dibawa ke lift oleh seorang saksi yang mengatakan dia mendengar perkelahian datang dari sebuah apartemen.
 
Petugas itu kemudian mendekati pintu depan sendirian, mengetuk, dan dua kali berseru bahwa dia adalah anggota 'kantor sheriff'. Fortson terlihat memegang pistol di tangan kanannya saat membuka pintu.
 
Petugas itu kemudian melepaskan beberapa tembakan segera setelah pintu terbuka, setelah itu menyuruhnya untuk menjatuhkan senjatanya.
 
"Ada di sana. Saya tidak memilikinya," kata Fortson sambil berbaring di lantai.
 
Pengacara keluarga Fortson, Ben Crump, mengatakan bahwa Fortson 'adalah yang terbaik yang ditawarkan Amerika'.
 
"Dia adalah seorang patriot. Dia adalah seorang penerbang AS, operasi khusus. Dia berjuang untuk cara hidup kita. Dia berjuang untuk semua orang," kata Crump.
 
Ibunya, Chantimekki Fortson, menangis ketika Crump menceritakan kejadian sebelum penerbang itu ditembak.
 
"Bayiku adalah segalanya bagiku," katanya.
 
Crump mengatakan pada saat penembakan Fortson sedang melakukan panggilan video dengan seorang teman, yang menjelaskan apa yang dia dengar kepada tim hukum keluarganya. Temannya mengatakan bahwa penerbang tersebut mendengar ketukan di pintu apartemennya dan bertanya siapa yang ada di sana, namun tidak mendapat jawaban.
 
Dia kemudian mendengar 'ketukan yang sangat agresif' yang kedua, tetapi tidak melihat siapa pun ketika dia melihat melalui lubang intip. Pada titik inilah Fortson dikatakan semakin khawatir dan mengambil senjatanya, yang menurut pengacara adalah sah.
 
Ketika Fortson kembali ke ruang tamunya, saksi mengatakan polisi menerobos pintu, lalu menembak sebanyak enam kali. Crump mengatakan saksi yakin para petugas berada di apartemen yang salah karena Fortson sendirian pada saat itu dan tidak ada gangguan di kediamannya.
 
Sheriff juga telah membantah bahwa petugas pergi ke alamat yang salah. Dalam pernyataan sebelumnya, kantor Sheriff mengatakan deputi tersebut 'bereaksi untuk membela diri setelah dia bertemu dengan seorang pria berusia 23 tahun yang bersenjatakan pistol dan setelah deputi tersebut mengidentifikasi dirinya sebagai penegak hukum'.
 
Meski demikian, Crump tetap menuduh polisi mencoba 'membenarkan penggunaan kekuatan berlebihan yang tidak dapat dibenarkan'. Fortson sendiri ditugaskan ke Skuadron Operasi Khusus ke-4, menurut Angkatan Udara AS, dan mulai bertugas aktif pada November 2019.
 
Crump, seorang pengacara hak-hak sipil yang berbasis di Florida, telah menangani berbagai kasus penting kematian warga kulit hitam Amerika yang melibatkan polisi, termasuk George Floyd, Ahmaud Arbery, Trayvon Martin, Tire Nichols, dan Breonna Taylor.
Sumber : detiknews

Post a Comment

0 Comments