Presiden Joko
Widodo memerintahkan untuk menciduk kepala desa yang terbukti tidak menggunakan
dana desa untuk melakukan pembangunan di desa. @Sekretariat Negara
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan untuk menciduk
kepala desa yang terbukti tidak menggunakan dana desa untuk melakukan
pembangunan di desa.
Hal ini ditegaskan Jokowi pembukaan kegiatan Jambore Nasional
Dai Desa Madani Parmusi 2023, Cianjur, Jawa Barat.
Awalnya Jokowi menekankan, pembangunan di desa sangat
penting. Sebab, hal tersebut sejalan dengan program pemerintah yang membangun
dari pinggiran. Dan guna mensejahterakan nasib masyarakat di Desa, bukan
memperkaya Kepala Desa bersama jajarannya.
"Karena pembangunan desa itu sangat penting sejalan
dengan program pemerintah yang membangun dari pinggiran. Banyak orang
menyampaikan Pak yang dibangun hanya jalan tol, hanya airport hanya pelabuhan?
Banyak yang lupa bahwa pemerintah itu telah memberikan dana desa sampai tahun
ini sebesar Rp539 triliun kepada 74.800 desa di seluruh Tanah Air," kata
Jokowi.
"Dari total itu dari sejak 2015 sampai 2023 telah
selesai kalau jalan tol itu hanya sudah 9 tahun ini selesai 2040 kilometer.
Tapi kalau jalan desa sembilan tahun ini telah selesai 326 ribu kilometer jalan
desa. Ini enggak pernah ada yang hitung," tambahnya.
Meski terlihat panjang, kata Jokowi, jalan desa yang dibangun
hanya 4 sampai 5 kilo perdesa dari 74.800 desa.
"Kemudian jadi embung 6400 embung desa. Coba nanti bapak
ibu sekalian yang ada di desa, para dai coba di cek bener ndak angka-angka ini
yang saya sampaikan. Ada jalan desa baru enggak, ada embung enggak, ada irigasi
baru enggak, kalau ndak berarti banyak yang korup di situ," tegas Jokowi.
"Akan saya turunkan BPK, BPKP cek kalau enggak ada,
karena hampir setiap tahun kurang lebih 1 sampai 2 miliar dikirimkan ke
desa-desa. Jadi kalau enggak jadi barang, kepala desanya diciduk,"
lanjutnya.
Jokowi juga meminta Dai Desa Madani Parmusi untuk mengecek
pasar desa. Dirinya mengungkapkan, sudah dibangun 14 ribu pasar desa yang
tersebar di Indonesia.
"Desa itu juga dibangun yang namanya pasar desa sudah
jadi 14 ribu pasar desa. Bapak ibu coba lihat cek ada enggak barangnya yang
namanya pasar desa, kalau enggak ada hati-hati kepala desanya," ungkapnya.
Oleh sebab itu, Jokowi sangat menghargai mengenai program dai
masuk desa. Karena, katanya, pembangunan fisik seperti jalan desa, jembatan
desa, embung di desa, pasar di desa itu tidak ada artinya jika melupakan
pembangunan sumber daya manusia (SDM). Pembangunan SDM, kata Jokowi, khususnya
yang berkaitan dengan karakter, budi pekerti, dan akhlak.
"Kalau ndak ada ini, uang itu ilang, ilang, karena kita
ini jauh sekali ngontrolnya kan sangat jauh rentang dari Jakarta sampai desa
pelosok-pelosok itu Ndak ngeceknya akan sangat sulit sekali. Sehingga sekali
lagi apa yang sudah kita kirimkan ke desa ini dapat bermanfaat optimal bagi
umat," tandasnya.
Sumber : SINDOnews.com
0 Comments