KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan
seusai peluncuran maskot dan jingle Pilgub Bali 2024 di Denpasar, Jumat (5/7/2024).
(Aryo Mahendro/detikBali)
MAJALAHJURNALIS.Com
(Denpasar) - Ketua Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan membeberkan
kasus asusila yang berujung pada pemecatan eks Ketua KPU Hasyim Asy'ari
berdampak pada tingkat kepercayaan masyarakat yang menurun.
"Ya,
mungkin berdampak. Tapi yang dilihat masyarakat adalah kinerja penyelenggaraan
pemilu. Bukan yang lain-lain," kata Lidartawan seusai meresmikan
Peluncuran Maskot dan Jingle Pilgub Bali 2024 di Denpasar, Jumat (5/7/2024).
Lidartawan
mengaku sudah memberikan arahan kepada semua anggota KPU di Bali. Dia meminta
semua anggota dan komisioner KPU bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab
masing-masing sesuai peraturan KPU (PKPU) yang berlaku.
Lidartawan
menargetkan 75 persen partisipasi masyarakat pada Pilkada 2024 di Bali. Dia
yakin pemecatan Hasyim tidak akan berdampak pada penyelenggaraan dan partisipasi
masyarakat, karena itu urusan personal.
"Pemilu
kemarin tidak ada satu pun aduan (ke KPU Bali) di DKPP. Artinya, (KPU Bali)
kredibel. Jadi, (pemecatan Hasyim) tidak berdampak. Itu personal,"
tegasnya.
Dilansir
detikNews, Mochammad Afifuddin kini menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Komisi
Pemilihan Umum (KPU) RI. Afif resmi ditunjuk sebagai Plt Ketua KPU setelah
jajaran Komisioner KPU menggelar rapat pleno tertutup.
Afif
mengatakan tugas sebagai Plt Ketua KPU RI merupakan hal berat. Namun, menurut
Afif, masing-masing Komisioner KPU memiliki tugas yang berat, baik sebagai
ketua maupun anggota.
"Jadi
anggota dan Ketua KPU kan berat, masa orang berat kami bilang ringan. Nah kami
mau menjelaskan, karena berat, maka kami butuh dukungan teman-teman,"
ujarnya.
Sumber
: detikbali
0 Comments