MAJALAHJURNALIS.Com
(Medan) – Viral video berdurasi 01.21 detik seorang
dokter Rumah Sakit Umum Pringadi Medan berkomentar dengan emosinya ia
menceritakan tentang rumah sakit tersebut kehabisan obat yang mengakibatkan ada
2 pasiennya sampai meninggal dunia.
Pria
yang mengaku dokter tersebut meminta kepada Bobby Nasution Walikota Medan untuk
mengatasi masalah ini.
“Rumah
Sakit kaek gini koq tidak ada obat, sampai kami (red-dokter) sama Koas beli
obat. Tolonglah ya... diperhatikan! Insya Allah aku eggak kena delik oleh
malaikat, karena aku beli obatnya untuk pasien. Yang kenak delik sama malaikat
ya pihak Managemen (red-RSU Pringadi Medan). Itulah komennya di vedio berdurasi
01.21 detik yang berhasil disalin Majalah Jurnalis (MJ).
Menyikapi
viralnya video tersebut, majalahjurnalis.com mendatangi RSU Pringadi Medan di
Jalan M. Yamin Medan, Kamis (5/9/2024) sekitar pukul 13.51 Wib.
RSU Pringadi Medan
Membantah
Kiri: Gibson Girsang, S.Kep, Thamrin BA (Pemred) dan Isnaniah (Sekretaris Redaksi) majalahjurnalis.com, seusai konfirmasi diruang Humas RSU Pringadi Medan. @MJ |
Menurut Gibson Girsang, S.Kep selaku Katim Hukum Humas RSU Pringadi Medan, saat ditemui Majalah Jurnalis (MJ) membantah terkait ocehan oknum dokter dimedia sosial tersebut.
Dijelaskannya, yang katanya (red-dokter) ada pasiennya meninggal dunia karena kehabisan obat, itu tidak betul. Ini berdasarkan hasil audit medic bukan dikarenakan obat.
Dalam perjalanan obat ini ada namanya rantai distribusi obat yang cukup panjang, baik dari produksi, pengadaan, pendistribusian sampai pada pemesan.
Obat itu sudah kita pesan pada tanggal 26 Agustus 2024 sampai di rumah sakit ini tanggal 2 September 2024 obat itu sampai yang dipesan dari Perusahaan Besar Farmasi (PBF) kerjasama dengan pihak rumah sakit, tutup Gibson. (TN)
0 Comments