MAJALAHJURNALIS.Com
- Promosi dalam kegiatan perekonomian
merupakan sesuatu yang sangat penting agar produk dikenal masyarakat luas, baik
lokal, regional, nasional, maupun internasional. Berbagai
upaya pun dilakukan pelaku ekonomi untuk mempromosikan produk yang dihasilkan,
salah satunya melalui pemberitaan di media massa atau pers karena merupakan
pilar keempat dalam demokrasi dan dinilai memiliki kekuataan besar untuk
membangun bangsa. Dalam
kaitannya dengan ekonomi kerakyatan yang gencar digalakkan oleh pemerintah,
pers memiliki peran yang sangat strategis untuk ikut memperkuat sistem
perekonomian yang dibangun dengan kekuatan dari ekonomi rakyat itu. Melalui
pers itulah, ekonomi kerakyatan yang dikembangkan di suatu daerah dapat
diinformasikan dan dipromosikan hingga daerah lain. Oleh
karena itu, pakar komunikasi Marshall McLuhan menyebut pers sebagai "the
extended man", yaitu yang menghubungkan satu tempat dengan tempat lain dan
peristiwa satu dengan peristiwa lain pada momentum bersamaan. Terkait
dengan peran pers dalam mendukung dan memperkuat ekonomi kerakyatan, Ketua
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sigit
Oediarto mengatakan hal itu tidak lepas dari fungsi dan perannya untuk
menginformasikan dan mempromosikan berbagai kegiatan masyarakat, misalnya usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM). "Salah
satu yang bisa dilakukan oleh pers adalah mempromosikan mereka (UMKM, red.)
karena dengan promosi bisa diketahui secara luas oleh masyarakat tidak sekadar
lokal, regional, nasional, bahkan internasional melalui media yang sekarang
berbasis digital," katanya. Peran
dan fungsi pers sebagai media informasi disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 40
Tahun 1999 tentang Pers. Fungsi pers sebagai media informasi, karena masyarakat
memerlukan informasi mengenai berbagai hal yang diperlukan dalam hidupnya, baik
informasi ekonomi atau bisnis, politik, hobi, maupun bidang-bidang lainnya. Selain
itu, pers sebagai media pendidikan karena informasi yang disebarluaskan melalui
media massa mempunyai fungsi mendidik, mencerdaskan, mengandung kebenaran, dan
mendorong orang berbuat kebaikan. "Dengan
adanya media berbasis digital, usaha-usaha yang ada di desa pun bisa dikenal di
luar desanya, bahkan hingga tingkat nasional maupun internasional. Di situlah
peran media dalam memromosikan UMKM di berbagai sektor," katanya. Kendati
demikian, dia mengakui para pelaku ekonomi kerakyatan yang baru memulai usaha
(startup) membutuhkan kreativitas dan inovasi agar produk yang dihasilkan cepat
dikenal dan diterima oleh masyarakat. Tanpa
adanya kreativitas maupun inovasi, ekonomi kerakyatan yang dijalankan agak
susah berkembang meskipun telah menggunakan media sosial sebagai sarana
promosi. Pers akan tertarik untuk memberitakan jika ada sesuatu yang unik,
menarik, langka, dan baru. "Kalau
mampu membuat hal-hal seperti itu (unik dan menarik, red.), saya kira media
tanpa diminta pun akan ikut mempromosikan melalui pemberitaan," katanya Terkait
dengan peran pers dalam memperkuat ekonomi kerakyatan, Dosen Jurusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Negeri
Medan) Ropianus sidabutar Spd, Mpd, mengatakan perlu adanya sinergi antara
ekonomi kerakyatan, perkembangan teknologi, dan pers. Menurut
dia, masih perlu lebih banyak lagi kepedulian pers terhadap ekonomi kerakyatan,
khususnya yang baru memulai usaha, misalnya dengan menyediakan ruang untuk
mengakomodasi kelompok-kelompok anak muda yang biasanya mengedepankan ekonomi
kreatif berbasis digital "Oleh
karena baru memulai, mereka membutuhkan dukungan dari banyak pihak. Jadi bila
perlu, dalam media-media yang sudah ada disediakan ruang-ruang yang khusus
mengangkat profil para startup sehingga dapat menginspirasi anak muda
lainnya bahwa itu bisa menjadi sebuah solusi sekarang ini," katanya. Ia
mengatakan saat sekarang harus lebih banyak orang yang mengubah pola pikir
mahasiswa atau generasi muda bahwa aktualisasi diri mereka ke depan tidak harus
menjadi pegawai negeri sipil atau karyawan.
Akan
tetapi jika pers banyak mengangkat atau menunjukkan berbagai aktivitas di
bidang ekonomi kreatif berbasis digital yang sangat dekat dengan kehidupan
anak-anak muda, hal itu sudah bisa menjadi inspirasi dan solusi bagi mahasiswa
maupun generasi muda. Hal
itu juga dapat dilakukan oleh pers dalam memperkuat ekonomi kerakyatan secara
umum, antara lain dengan menunjukkan ruang-ruang yang selama ini belum banyak
disentuh oleh media-media arus utama yang besar karena mungkin dinilai tidak
memiliki nilai berita atau nilai jual dan tidak memiliki sensasi
kontroversinya. Padahal,
jika pers lebih banyak mengangkat pemberitaan tentang warung dan usaha kecil
lainnya, hal itu akan sangat membantu penguatan ekonomi kerakyatan. "Apalagi
sekarang ekonomi kerakyatan pun sudah banyak memanfaatkan media daring (online)
dan digital. Kalau memang dianggap ada yang belum tersentuh media itu, ya, saya
kira pers bisa menjadi perantara untuk membantu memperkenalkan," katanya. Dalam
hal ini, jangan biarkan pelaku ekonomi kerakyatan secara umum hanya menjadi
penonton perubahan teknologi. Pers juga perlu memantau tulisan-tulisan pewarta
warga yang ada di media sosial karena biasanya terdapat ajakan untuk
memviralkan usaha kreatif yang ada di daerahnya. "Mungkin
usaha kreatif itu tidak diberitakan karena memang pers belum tahu kalau ada
ekonomi kerakyatan yang sedang berkembang. Sekarang ini, kekuatan yang paling
besar untuk mengangkat hal 'kecil' menjadi 'besar' adalah media sosial, jadi
enggak apa-apa kalau pers menggunakan 'kicauan' dari masyarakat untuk mendengar
'oh ternyata di sana ada yang baru berkembang'," katanya. Selama
ini, pers khususnya televisi sering kali menggelar semacam kompetisi untuk
memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh berprestasi dan sebagainya yang
diusulkan oleh masyarakat. Oleh
karena itu, kata dia, tidak ada salahnya jika dibuat kompetisi serupa untuk
memberikan penghargaan kepada kegiatan ekonomi kerakyatan. Peran
pers yang sangat besar dalam memperkuat ekonomi kerakyatan, karena banyak UMKM
mitra binaan bank di Indinesia yang menjadi besar berkat pemberitaan media
massa. "Pers
memiliki peran yang luar biasa dalam mendukung perkembangan ekonomi kerakyatan
salah satunya UMKM," kata Ropianus. Menurut
dia, pers merupakan sumber informasi dan pengetahuan sehingga dapat memberikan
motivasi bagi UMKM untuk tumbuh lebih baik lagi. Selain
itu, UMKM bisa lebih dikenal secara luas dan terdorong untuk meningkatkan
kreativitasnya karena banyak ide dan masukan yang bisa diperoleh UMKM melalui
pers. "Di
era digital seperti sekarang ini, UMKM harus bisa lebih maju lagi karena
berbagai informasi dapat diperoleh dengan mudah. Media merupakan pusat
pembelajaran karena banyak informasi dan pengetahuan yang dapat diperoleh UMKM
untuk lebih maju," katanya. Pers
berperan memberikan informasi kepada masyarakat dan para pemangku kepentingan
terkait dengan kondisi riil di lapangan, khususnya mengenai ekonomi kerakyatan
yang berkembang di desa desa. Sebelumnya,
Desa Serang yang berada di lereng Gunung Slamet sebelah tenggara itu kurang
dikenal masyarakat, namun berkat pemberitaan media massa, seperti televisi,
media cetak, dan media daring, desa itu menjadi dikenal masyarakat luas dari
sisi pertaniannya maupun pariwisata. "Saya
selalu berpesan kepada pelaku wisata yang saya dampingi agar dekat dengan
teman-teman media massa karena wartawan memiliki keahlian dalam mempromosikan
pariwisata melalui berbagai tulisan atau pemberitaan," katanya. Pada
era perkembangan teknologi dan informasi yang pesat ini, peranan pers tetap
penting dalam mendukung penguatan ekonomi kerakyatan.*
0 Comments