Tokoh
masyarakat Purwantoro, Marhaendi berada di bawah pohon yang kerap dijadikan
tempat pesugihan kandang bubrah di Makam Tembungboyo, Kelurahan/Kecamatan Purwantoro,
Kabupaten Wonogiri.@Solopos.com/Muhammad Diky Praditia
MAJALAHJURNALIS.Com (Wonogiri) - PesugihanKandang Bubrah menjadi salah satu tempat yang terkenal di Wonogiri,
Jawa Tengah. Lokasinya berada di Makam Tembungboyo Kelurahan/Kecamatan
Purwantoro.
Menurut cerita yang beredar, Kandang
Bubrah merupakan satu bentuk pesugihan yang konon katanya tidak memerlukan
tumbal. Namun demikian, bukan berarti ritual pesugihan ini aman dan boleh
dicoba karena segala sesuatu pasti mendatangkan risiko.
Berhasil Tembus Pasar Internasional,
Ini Rahasia Keberhasilan Abon Cap Koki.
Pesugihan Kandang Bubrah Wonogiri
mensyaratkan pelaku pesugihan harus terus merenovasi, membangun, atau menambah
bagian rumah miliknya setiap waktu tertentu. Jika hal itu tidak dilalukan maka
akan ada celaka yang menimpa pelaku atau keluarga pelaku.
Dari informasi yang diperoleh
Espos.id, pesugihan Kandang Bubrah di Makam Tembungboyo, Kelurahan/ Kecamatan
Purwantoro, sudah ada sejak lama. Namun sejak kapan atau bagaimana awal mulanya
makam itu sampai menjadi lokasi pesugihan sampai saat ini masih menjadi
misteri.
Masyarakat setempat menilai hal ini
sebagai bentuk kearifan lokal dari nenek moyang. Meski sudah ada sejak lama,
pesugihan ini baru ramai pengunjung semenjak beberapa content creator
menjadikan pesugihan kandang bubrah di makam Tembungboyo, Wonogiri, sebagai
bahan konten yang mereka unggah di kanal Youtube atau media sosial lain.
Orang-orang dari berbagai daerah
berdatangan karena percaya jika melakukan ritual pesugihan kandang bubrah di
makam Tembungboyo, keinginan mereka akan terpenuhi.
Menimbulkan
Keresahan
Menurut keterangan tokoh masyarakat
setempat, Marhaendi, yang diwawancarai Espos.id pada November 2022 lalu, mereka
yang datang kebanyakan karena sedang terimpit masalah ekonomi, seperti terlilit
utang atau bisnisnya sedang hancur.
Mereka yang datang ke makam
Tembungboyo justru banyak yang bermobil. Selain itu banyak pula yang datang
berkali-kali karena merasa permintaan mereka terkabul. Mereka biasanya
berdatangan pada malam hingga dini hari terutama malam Jumat Kliwon dan Wage.
Orang-orang itu datang membawa
berbagai persyaratan seperti kembang, ayam panggang buceng, dan minyak serimpi.
Namun keberadaan Makam Tembungboyo
yang kian ramai menjadi lokasi ritual pesugihan kandang bubrah ini sempat
menimbulkan keresahan dan perpecahan di kalangan masyarakat Purwantoro,
Wonogiri.
Sebagian masyarakat menganggap
perilaku orang-orang yang berdatangan untuk melakukan ritual pesugihan itu
tidak sesuai dengan ajaran agama. Oleh karena itu ada warga yang menyebarkan
surat penutupan lokasi Makam Tembungboyo sebagai lokasi pesugihan agar
ditandatangani warga setempat.
Sementara sebagian masyarakat lain
memilih membiarkan saja makam Tembungboyo ramai didatangi orang yang meminta
pesugihan karena menganggap itu kearifan lokal warisan nenek moyang dan tidak
merugikan warga. Bahkan keramaian itu dianggap sebagai peluang wisata spiritual
yang bisa mendongkrak perputaran ekonomi masyarakat sekitar.
Mengenai makam Tembungboyo di
Purwantoro, Wonogiri, kanal Youtube PSW Channel dalam videonya yang diunggah
pada 2021 lalu mengungkapkan makam tersebut merupakan permakaman umum di
Purwantoro, Wonogiri.
Di makam itu banyak pohon-pohon besar
yang menjulang tinggi seperti pohon luh dan beringin. Makam ini dikelola juru
kunci yang sudah turun temurun dan saat ini sudah generasi kelima.
Sumber : Esposin
0 Comments