Ticker

7/recent/ticker-posts

Buaya di OKI Terkam Tangan Petambak Udang ‘Putus’

 

Petambak udang di OKI diterkam buaya muara saat mengambil air kini dirawat di rumah sakit.@Beritasatu.com/Triyono.


MAJALAHJURNALIS.Com (Tulang Bawang) - Serangan buaya muara kembali terjadi di wilayah pesisir Sumatera Selatan. Seorang petambak udang bernama Herman (47), warga Desa Bumi Pratama Mandira, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), harus kehilangan tangan kanannya setelah diterkam buaya saat mengambil air di kanal tambak miliknya.
 
Peristiwa tragis ini terjadi pada Selasa (27/5/2025) sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, Herman sedang mengambil air menggunakan ember di kanal tambak. Tiba-tiba, seekor buaya muara muncul dan langsung menyambar tangan kanannya. Meskipun sempat berusaha melawan, predator air tersebut berhasil menarik dan merobek lengan korban hingga putus di bagian atas bahu.
 
Korban segera dievakuasi warga ke RS Penawar Medika, Tulang Bawang, Lampung. Selain kehilangan lengan kanan, Herman juga mengalami luka robek serius di dada bagian kanan serta luka pada ibu jari kiri akibat gigitan buaya.
 
“Korban datang dalam kondisi sadar sekitar pukul 01.00 dini hari. Kami langsung melakukan tindakan penghentian pendarahan dan operasi amputasi,” jelas Hoiru Saputra, dokter RS Penawar Medika.
 
Insiden ini menjadi peringatan serius bagi warga dan petambak yang tinggal di sekitar kanal, terutama pada malam hari. Pasalnya, serangan buaya bukan kali pertama terjadi di wilayah tersebut.
 
Bahar (51), kerabat korban, mengungkapkan, buaya sering kali muncul ke permukiman warga, terutama saat air pasang.
 
“Bahkan pernah ada buaya yang naik hingga ke teras rumah. Kami mohon perhatian dari pihak terkait agar konflik manusia dan buaya ini segera ditangani,” ujarnya.
 
Menurut Bahar, solusi praktis untuk mengurangi risiko serangan adalah pemasangan pagar buka-tutup di kanal dari arah muara. Hal ini dinilai dapat mencegah masuknya buaya ke area tambak saat malam hari.
 
Warga Desa Bumi Pratama Mandira dan sekitarnya berharap Pemerintah Kabupaten OKI segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi konflik manusia dan satwa liar yang kian mengancam keselamatan.
Sumber : Beritasatu.com

Posting Komentar

0 Komentar