Ticker

7/recent/ticker-posts

Dibalik Kisah Suram Anton Medan hingga Jadi Mualaf dan Pendakwah

 

Foto Anton Medan semasa masih hidup.@Istimewa

MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Nama Anton Medan pernah menghiasi pemberitaan nasional didunia kejahatan penuh dengan kesuraman, beliau dikenal sebagai mantan penjahat kelas kakap yang hidupnya berbalik arah.
 
Sosok kontroversial bernama asli Tan Hok Liang ini menjadi bukti bahwa manusia bisa berubah, bahkan dari gelapnya dunia kriminal menuju jalan religius.
 
Lantas, bagaimana sebenarnya perjalanan hidup dari Anton Medan ini? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ulasan lengkapnya!
 
Kehidupan Awal
 
Anton Medan lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Ia mengawali hidup sebagai anak jalanan dan calo terminal. Kisah kelamnya dimulai dari insiden pertikaian yang membuatnya harus berurusan dengan polisi. Tak lama setelah itu, Anton terlibat kasus pembunuhan dan mendekam di penjara selama empat tahun.
 
Setelah bebas, ia merantau ke Jakarta. Berniat mencari pamannya di Mangga Besar, justru ia diusir. Rasa kecewa dan putus asa mengubah arah hidupnya.
 
Ia mulai menjambret, merampok, hingga akhirnya menjadi bandar judi dan dikenal luas di kalangan kriminal. Anton kerap keluar masuk penjara, dan hidupnya kala itu tak lepas dari dunia kekerasan dan narkoba.
 
Perjalanan Insaf
 
Titik balik hidup Anton Medan terjadi ketika ia menjadi mualaf pada 1992. Di balik tembok penjara, ia mulai mendalami Islam. Anton belajar dari berbagai organisasi Islam besar di Indonesia seperti NU, Persis, dan Muhammadiyah.
 
“Saya mempelajari Islam dari balik tembok-tembok penjara,” katanya dalam sebuah acara tausiah pada 2013.
 
Anton juga dikenal sebagai murid dari dai ternama KH Zainuddin MZ. Ia bahkan dipercaya menjadi ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) pada 2012.
 
Tak hanya itu, Anton mendirikan Masjid Jami Tan Hok Liang di Pesantren At-Taibin, Cibinong, sebagai bentuk dedikasinya terhadap agama dan masyarakat.
 
Tuduhan Mei 1998
 
Saat kerusuhan Mei 1998, Anton sempat dituduh terlibat. Namun ia membantah dengan tegas. Walau berada di lokasi, ia tidak berperan dalam kekerasan tersebut. Ia menolak bersaksi sebelum Komnas HAM merehabilitasi namanya.
 
Anton Medan meninggal dunia pada 15 Maret 2021. Kehidupannya menunjukkan bahwa bahkan seseorang dengan masa lalu kelam bisa menemukan cahaya dan menjadi sosok inspiratif bagi banyak orang.
Sumber : Beritasatu.com

Posting Komentar

0 Komentar