Ticker

7/recent/ticker-posts

Pelaku Pembacokan dan Penembakan Idris Nasution di Desa Percut, Deli Serdang Belum ditangkap Polisi

 

Idris Nasution saat berada di RSU Adam Malik Medan.@doc pribadi.


Akibat pengeroyokan itu, Idris terkena bacokan yang menyebabkan jari telunjuk dan jari tengah putus, dan jari manisnya nyaris putus. Tidak hanya itu, Idris juga terkena tembakan di perut dan 1 peluru menembus usus yang mengakibatkan kebocoran pada usus, 1 peluru mengenai hati, 1 peluru di paha kiri, 1 peluru berada di pangkal betis (di bagian lutut) dan 1 peluru di pinggul kiri


MAJALAHJURNALIS.Com (Deliserdang) – Pelaku pembacokan dan penembakan Idris Nasution belum tertangkap polisi, sejak kejadian naas itu terjadi Sabtu tanggal 26 April 2025  sekitar pukul 02.30 Wib dirumah inisial FR atau istrinya inisal N di Jalan Mesjid Dusun IV Depan Klinik Toyiba Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pelaku tak tersentuh APH (Aparat Penegak Hukum).


Keluarga Idris Nasution mengetahui pelaku pembacokan yang mengakibatkan putusnya 2 jari kanannya inisial Utam dan pelaku penembakan senjata jenis Sopgan yakni inisial FZ.

Tetapi kedua pelaku yang membuat dirinya cacat seumur hidup tersebut belum juga ditangkap APH, bahkan masih bebas menghirup udara segar, mungkin kedua pelaku itu memiliki beking yang kuat.
 
Kekesalan itu diungkapkan Hakim Nasution ayah Idris Nasution pada majalahjurnalis.com, Sabtu (17/5/2025) siang saat kru MJ berkunjung ke rumahnya di Jalan Hang Tuah Dusun VIII Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara.
 
Kekesalan saya terhadap kejadian itu masih bergemuruh di kepala saya. Saya tak habis pikir, mengapa anak saya dijebak dan di bacok membabi-buta bahkan ditembak seperti orang kesurupan, tanpa memberi pembelaan terlebihdahulu terhadap apa yang dituduhkan terhadap diri anak saya. Benar atau tidaknya.
 
Kemudian Abdul Hakim menceritakan kronologis yang terjadi sebenarnya setelah mendapat penjelasan kejadian itu dari anaknya (Idris Nasution).
 
Anak saya bernama Idris Nasution terbangun dari tidurnya pada pukul 02.00 WIB (Dini hari), ia terbangun karena mendengar suara keributan dari jalan depan rumah kami di Jalan Hang Tuah, Dusun VIII Desa Tanjung Rejo. Keributan tersebut membuat anak saya terbangun dan keluar dari rumah pada pukul 02.05 Wib.
 
Sesampainya di Jalan Hang Tuah, ia melihat sekelompok orang membawa senjata tajam keluar dari Jalan Hang Tuah tersebut.
 
Kemudian Idris anak saya bertemu dengan abang sepupunya berinisal AMN yang selalu disapa T.
 
Lalu Idris bertanya kepada abang sepupunya itu, “Dari mana abang?”.
 
Dan dijawab oleh T, “Dari rumah bang inisial FR, rumahnya mau diserang dris”. karena keadaan tersebut, Idris spontan mengatakan kepada abangnya. “ikut aku, bang kesana!!! (rumah FR). T pun menolak ajakan Idris dan berkata, “Jangan biar abang aja!!!”.
 
Namun Idris menyatakan kalau dia ingin ikut kesana dan Idris mengatakan “ikut aja aku bang!”.
 
Kemudian T membonceng Idris menggunakan sepeda motor menuju ke rumah FR (abang kandung inisial T).
 
Sesampai dirumah FR, Idris mencoba melerai keributan itu, dan sekelompok anak muda pembuat keributan ini tidak senang dan langsung menyerang secara membabi-buta).
 
Akibat pengeroyokan itu, Idris terkena bacokan yang menyebabkan jari telunjuk dan jari tengah putus, dan jari manisnya nyaris putus.
 
Tidak hanya itu, Idris juga terkena tembakan di perut dan 1 peluru menembus usus yang mengakibatkan kebocoran pada usus, 1 peluru mengenai hati, 1 peluru di paha kiri, 1 peluru berada di pangkal betis (di bagian lutut) dan 1 peluru di pinggul kiri.
 
Akibat kejadian itu, Idris dilarikan ke RSU Haji Medan, dilanjutkan ke RSUD Amri Tambunan di Lubuk Pakam, karena tak mendapat operasi lalu dikeluarkan dan dibawa ke RSU Adam Malik.
 
Atas kejadian itu, biaya yang dikeluarkan sudah ratusan juta, tetapi untunglah kami mendapat donasi dari para sahabat, Netizen dan orang-orang yang peduli, walaupun rumah kami sudah terjual untuk biaya operasi. Itupun tak cukup. Dan saat ini kami numpang dirumah sendiri sampai 1 tahun atau sampai anak saya sembuh total.
 
“Saya berharap kepada petugas Polsek Medan Tembung, untuk sesegera mungkin menangkap kedua pelaku yang telah membacok dan menembak anak saya sampai cacat seumur hidup dan harus oprasi dan operasi lagi. Itulah kata dokter di RSU Adam Malik,” tutup Hakim sedih. (TN)



Posting Komentar

0 Komentar