Kerusuhan
Nepal akibat larangan medsos tewaskan 30 orang dan 13.500 napi kabur. Di saat
yang sama situasi di negara itu mulai tenang.@AP/AP.
MAJALAHJURNALIS.Com (Istanbul) - Presiden Nepal Ram Chandra Poudel dikabarkan akan
membubarkan parlemen dan membentuk pemerintahan sementara dengan menunjuk
mantan Ketua Mahkamah Agung, Sushila Karki, sebagai perdana menteri.
Kesepakatan
ini muncul setelah sejumlah laporan menyebut Karki menolak jabatan tersebut
sebelum Dewan Perwakilan Rakyat resmi dibubarkan.
Seperti
dilaporkan The Himalayan Times, Presiden Poudel akan mengumumkan pembubaran
parlemen yang memiliki 275 kursi, menetapkan keadaan darurat, serta menunjuk
Karki sebagai perdana menteri sementara.
Langkah
tersebut disebut selaras dengan tuntutan para demonstran dari kalangan Generasi
Z, kata penasihat pers kepresidenan, Kiran Pokharel.
Pelantikan
Karki sebagai kepala pemerintahan sementara diperkirakan digelar pada Jumat
malam pukul 21.00 waktu setempat.
Dorongan
pembentukan pemerintahan sementara muncul setelah gelombang aksi protes sejak
Senin (8/9/2025) yang berujung ricuh dan menewaskan sedikitnya 51 orang serta
melukai ratusan lainnya. Kerusuhan itu juga memaksa jatuhnya pemerintahan
Perdana Menteri KP Sharma Oli.
Menurut data
kepolisian, korban jiwa terdiri atas tiga anggota kepolisian, 21 demonstran, 18
warga sipil, dan sembilan narapidana.
Sumber : Beritasatu.com
0 Komentar