![]() |
| Ilustrasi Kegiatan Belajar Mengajar.@Istimewa |
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Setiap guru
pernah merasakan momen ketika kelas terasa bising, perhatian murid buyar, dan
waktu habis begitu saja. Di sisi lain, ada hari-hari ketika ritme mengalir
mulus, murid paham arahan, berani bertanya, dan pulang dengan wajah lega.
Bedanya sering bukan pada kurikulum, melainkan kebiasaan-kebiasaan kecil yang
kita bangun setiap hari.
Berikut tujuh kebiasaan sederhana namun berdampak yang
bisa membantu semua murid, termasuk yang pendiam, cepat bosan, atau butuh waktu
lebih. Tidak rumit, hanya butuh konsistensi.
1. Mulai dengan Tujuan yang Jelas
Di dua menit pertama, sampaikan "Hari ini kita
akan…" dengan singkat dan spesifik. Misalnya: "Hari ini kamu akan
bisa menjelaskan tiga cara tumbuhan beradaptasi." Tujuan yang jelas
membuat murid tahu arah dan ukuran keberhasilan. Tambahkan satu pertanyaan
pemandu di papan tulis agar pikiran mereka terfokus sejak awal. Rasanya seperti
memberi peta sebelum perjalanan dimulai.
2. Pecah Materi Jadi Potongan Kecil
Banyak murid kesulitan bukan karena materi terlalu sulit,
tapi karena disajikan sekaligus. Coba ritme: jelaskan 7–10 menit, beri latihan
cepat 3 menit, lalu refleksi 1 menit. Ulang. Ketika membutuhkan contoh LKS, kuis
singkat, atau ringkasan konsep yang up-to-date, Anda bisa mengecek link terbaru
ini untuk inspirasi yang siap pakai. Dengan "chunking" seperti ini,
kelas jadi seperti tangga—bukan tebing.
3.
Gunakan Visualisasi Untuk Membantu Imaginasi Murid
Sajikan pokok ide secara visual (diagram sederhana),
jelaskan dengan cerita, lalu beri aktivitas fisik kecil misalnya
menyusun kartu konsep di meja. Variasi ini membantu murid dengan gaya belajar
berbeda dan membuat konsep menempel lebih lama. Anda tidak perlu alat mahal;
spidol warna, kertas bekas, dan contoh nyata dari sekitar sekolah sudah sangat
membantu.
4. Cek Pemahaman Secara Singkat
Di tengah pelajaran, tanyakan satu pertanyaan kunci:
"Apa satu hal yang kamu pahami? Apa satu hal yang masih
membingungkan?" Bisa lewat kartu merah-hijau, angkat jari, atau kertas
kecil. Tujuannya bukan menilai, tetapi memetakan. Hasilnya akan memandu apakah
Anda perlu mengulang, memberi contoh lain, atau lanjut ke langkah berikutnya.
Sederhana, cepat, dan menyelamatkan banyak kebingungan.
5.
Beri Pilihan Kecil
Tidak semua tugas harus seragam. Biarkan murid memilih
format: poster, audio singkat, atau paragraf ringkas. Pilihan kecil seperti
kelompok atau individu, tempat duduk, atau urutan mengerjakan juga bisa membuat
mereka merasa "punya" proses belajar. Ketika murid merasa dihargai,
mereka cenderung mengambil tanggung jawab lebih besar pada hasilnya.
6.
Koreksi yang Menguatkan, Bukan Menjatuhkan
Umpan balik paling efektif datang secepat mungkin,
spesifik, dan ramah. Misalnya, "Kalimat pembuka kamu kuat. Coba tambahkan
contoh agar argumen lebih hidup. Yang penting, murid pulang dengan tahu langkah
perbaikan berikutnya bukan sekadar angka.
7. Tutup
dengan Ringkasan dan Rencana
Akhiri pelajaran seperti menutup buku, bukan
mematikannya. Luangkan dua menit terakhir untuk merangkum inti pelajaran dalam
tiga poin. Lalu berikan "tugas mini yang masuk akal" bisa
berupa pertanyaan refleksi, satu soal aplikasi, atau ajakan mengamati sesuatu
di rumah. Penutupan seperti ini membantu otak "mengunci"
pembelajaran, dan memberi murid jembatan untuk pertemuan berikutnya.
Tips Kecil
yang Sering Terlupa
Hal-hal sederhana yang diam-diam menolong
- Nama itu penting.
Menyapa murid dengan namanya di awal pertemuan membuat mereka merasa terlihat.
- Waktu sunyi
singkat. Setelah bertanya, beri jeda 3–5 detik sebelum menunjuk penjawab.
Banyak murid butuh waktu memproses.
- Rayakan
usaha, bukan hanya hasil. "Aku suka caramu mencoba tiga cara
berbeda," memberi sinyal bahwa proses dihargai.
Catatan Inklusif: Dukungan untuk Murid Tuli
Langkah-langkah sederhana yang membuat kelas lebih ramah
akses
- Posisi duduk: pastikan murid dapat melihat
wajah guru dengan jelas untuk membaca gerak bibir.
- Visual kuat:
gunakan poin kunci di papan, infografik sederhana, dan isyarat visual saat
transisi kegiatan.
- Teks
tertutup: aktifkan subtitle pada video; bila tidak tersedia, sediakan transkrip
ringkas.
- Ringkasan
tertulis: berikan kata kunci dan langkah inti di akhir sesi.
- Teman
catatan: tunjuk “note buddy” agar catatan penting selalu terjangkau.
- Cek
pemahaman: sediakan jalur non-verbal atau chat singkat untuk bertanya tanpa
harus menginterupsi.
Jika Anda ingin memperluas pemahaman tentang perspektif
komunitas Tuli dan praktik komunikasi yang lebih inklusif, simpan situs
alternatif sebagai rujukan tambahan yang relevan dengan topik ini.
Mengaitkan
Kebiasaan dengan Sumber Belajar
Mengajar tidak pernah berjalan sendirian. Bahan ajar,
contoh soal, dan ide aktivitas adalah bahan bakar keseharian. Saat Anda
menyusun rencana, biasakan menabung referensi tepercaya baik
dari kolega, komunitas guru, maupun platform yang rutin memperbarui kontennya.
Dengan begitu, Anda tidak memulai dari nol setiap kali.
Kekuatan
Kebiasaan
Kalau dipikir-pikir, tujuh kebiasaan ini bukan hal baru.
Tapi ketika dijalankan konsisten, efeknya terasa: kelas lebih tenang, murid
lebih berani, dan Anda pulang dengan kepala lebih ringan. Mengajar selalu punya
tantangannya sendiri, tapi kebiasaan kecil yang tepat membuat perjalanan lebih
ramah untuk murid dan juga untuk kita, para guru.
Sumber : Beritasatu.com
- Nama itu penting.
Menyapa murid dengan namanya di awal pertemuan membuat mereka merasa terlihat.
- Waktu sunyi
singkat. Setelah bertanya, beri jeda 3–5 detik sebelum menunjuk penjawab.
Banyak murid butuh waktu memproses.
- Rayakan
usaha, bukan hanya hasil. "Aku suka caramu mencoba tiga cara
berbeda," memberi sinyal bahwa proses dihargai.
- Posisi duduk: pastikan murid dapat melihat
wajah guru dengan jelas untuk membaca gerak bibir.
- Visual kuat:
gunakan poin kunci di papan, infografik sederhana, dan isyarat visual saat
transisi kegiatan.
- Teks
tertutup: aktifkan subtitle pada video; bila tidak tersedia, sediakan transkrip
ringkas.
- Ringkasan
tertulis: berikan kata kunci dan langkah inti di akhir sesi.
- Teman
catatan: tunjuk “note buddy” agar catatan penting selalu terjangkau.
- Cek
pemahaman: sediakan jalur non-verbal atau chat singkat untuk bertanya tanpa
harus menginterupsi.




0 Komentar