Ticker

7/recent/ticker-posts

Korban Banjir Bandang di Padang Berharap Huntap

 

Korban Banjir Bandang di Padang Berharap Huntap
Hunian sementara (huntara) korban banjir bandang di Kampung Nelayan, Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Senin (22/12/2025).@Beritasatu.com/Delfi Neski.


MAJALAHJURNALIS.Com (Padang) – Warga korban banjir bandang di Kota Padang, Sumatera Barat mulai menempati Hunian Sementara (Huntara) yang disediakan pemerintah di kawasan Kampung Nelayan, Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah. Meski demikian, mereka tetap berharap segera ada Hunian Tetap (Huntap).
 
Ketersediaan fasilitas dasar seperti air bersih, aliran listrik yang lancar, serta bantuan logistik yang terpenuhi membuat para pengungsi merasa lebih tenang menjalani masa pemulihan pascabencana di huntara.
 
Seorang warga asal Batu Busuak, Kecamatan Pauh, Yulia mengaku kondisi huntara yang ditempatinya bersama suami dan anak cukup nyaman dan layak huni.
 
“Nyaman. Bantuan lancar, cukup. Tidak ada yang kurang,” ujar Yulia, Senin (22/12/2025).
 
Ia menyebut aliran listrik dan air bersih tersedia dengan baik, sehingga kebutuhan dasar keluarganya dapat terpenuhi selama tinggal di hunian sementara tersebut.
 
Meski demikian, Yulia berharap pemerintah tetap merealisasikan pembangunan hunian tetap bagi para korban banjir bandang. Ia mengaku masih mengalami trauma mendalam dan tidak ingin kembali tinggal di kawasan Batu Busuak.
 
“Kami berharap ada hunian tetap dari pemerintah. Saya dan keluarga tidak berani kembali ke Batu Busuak karena masih trauma,” ungkapnya.


Pemerintah menyiapkan sebanyak 80 unit huntara dengan ukuran 6 x 6 meter. Setiap unit dilengkapi satu kamar tidur, tempat tidur, ruang tamu yang dilengkapi kursi dan meja, ruang tengah dengan meja makan sederhana, kipas angin, serta dapur yang telah tersedia kompor dan tabung gas.
 
Selain itu, seluruh unit huntara juga telah terhubung dengan aliran air sumur yang dapat dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari.
 
Staf Kecamatan Koto Tangah, Muhammad Akram, menjelaskan bahwa 80 unit huntara tersebut diperuntukkan bagi korban banjir bandang dari empat kecamatan di Kota Padang.
 
“Ada empat kecamatan yang korban banjir bandangnya tinggal di huntara ini, yakni Kecamatan Pauh, Koto Tangah, Nanggalo, dan Kuranji,” jelas Akram.
 
Penyediaan hunian sementara di Kota Padang ini merupakan bagian dari upaya nasional dalam penanganan bencana banjir di wilayah Sumatera.
 
Khusus di Kota Padang, seluruh 80 unit huntara di Kampung Nelayan telah rampung dibangun dan dihuni oleh warga terdampak.
 
Kehadiran huntara tersebut diharapkan mampu memberikan rasa aman, layak, bagi masyarakat, sembari menunggu proses pembangunan hunian tetap.
 
Upaya ini juga ditujukan untuk mempercepat pemulihan kehidupan sosial dan ekonomi warga terdampak, sekaligus memastikan aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan secara normal pascabencana.
Sumber : Beritasatu.com

Posting Komentar

0 Komentar