Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pasokan Air PDAM Kota Bandung Terganggu, Perbaikan 3 Hari

 

Ilustrasi. Diperkirakan ada sekitar 50.000 pelanggan yang terdampak akibat pipa transmisi air di Jalan Riau, Kota Bandung, pecah pada Sabtu (21/8) malam. (CNNIndonesia/Huyogo)

MAJALAHJURNALIS.Com (Bandung) - Sekitar 50.000 pelanggan terdampak pendistribusian air akibat pipa transmisi air Cisangkuy lama di Jalan Riau, Kota Bandung, pecah pada Sabtu (21/8/2021) malam.

Pelanggan air PDAM yang bakal terganggu pasokan air mencakup wilayah timur dan barat. Adapun perbaikan saluran pipa yang telah terpasang sejak tahun 1956 itu akan memakan waktu sekitar tiga hari.

Untuk itu, PDAM Tirtawening Bandung akan menyiapkan tangki pengangkut air ke daerah terdampak.

Direktur Utama PDAM Tirtawening Sonny Salimi mengatakan, pasokan air kepada pelanggan sebenarnya tidak terhenti. Namun, intensitasnya dipastikan berkurang karena suplai air ke tempat pengolahan di Badak Singa berkurang dampak pecahnya pipa.

"Kalau memang ada pelanggan yang terganggu total, bisa hubungi kami. Kami akan hadirkan mobil tangki," kata Sonny, Minggu (22/8/2021).

Saluran pipa air milik PDAM Tirtawening dilaporkan mengalami kebocoran sekitar pukul 19.00 WIB. Pipa air yang bocor itu menyebabkan Jalan Riau tepatnya di depan Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat tergenang.

Pipa yang pecah adalah pipa transmisi air baku Cisangkuy lama dengan diameter 90 cm dan dipasang sejauh 36 km dari Cikalong (Pangalengan, Kabupaten Bandung) ke Badak Singa (Kota Bandung).

Sonny menjelaskan, pasokan air dampak pecahnya pipa menurun sekitar 700 liter per detik. Karena itu, jumlah air yang bisa disuplai PDAM ke rumah warga pun menjadi 1.350 liter per detik saja. Sementara kekurangan air yang tiap hari disuplai mencapai 450 liter per detik.

Sonny berharap masyarakat bisa berhemat dalam penggunaan air. Khususnya warga yang selama ini menjadi pihak paling pertama mendapat suplai ini agar mau berbagi dengan pelanggan lainnya.

"Mungkin biasa pakai satu kubik, bisa kurangi jadi setengah kubik. Karena air ini mengalir dari atas ke bawah, maka pelanggan yang paling pertama mohon kiranya berbagi," ujarnya.

Soal penyebab pecahnya pipa transmisi, Sonny belum bisa memastikan. Ada kemungkinan penyebabnya karena tekanan dari jalan yang kemudian memecahkan pipa air.

"Kebangkitan lalu lintas kendaraan besar mungkin, apakah ada yang lewat atau tidak. Kebangkitan lalu lintas ini bisa berpengaruh," katanya.

Dugaaan Penyebab Pecahnya Pipa PDAM Bandung
Namun demikian, Sonny mengatakan pihaknya masih harus memastikan penyebab pecahnya pipa dengan mengecek terlebih dulu. "Karena bisa saja efek dari guncangan di dalam tanah atau adanya tekanan air yang berlebihan," ujar Sonny.

Adapun para pelanggan yang terganggu suplai dari PDAM Tirtawening Bandung adalah di wilayah Bandung timur meliputi, Cihapit, Citarum, Kebon Pisang, Merdeka, Padasuka, Cikutra, Cicadas, Sukamaju, Sukapada, Pasirlayung, Antapani Wetan, Antapani Kidul, Antapani Tengah, dan Antapani Kulon.

Selanjutnya, wilayah Cipamokolan, Darwati, Mekarmulya, Manjahlega, Sekejati, Margasari, Cijaura, Jatisari, Kujangsari, Kebon Kangkung, Babakan Surabaya, Mandalajati, dan Sukapura.

Kemudian, wilayah Kebonjayanti, Cicaheum, Babakan Sari, Binong, Samoja, Kebon Gedang, Gumuruh, Maleer, Batununggal, Jatihandap, Cibangkong, Kebon Waru, Malabar, Cikawao, Lingkar Selatan, Burangrang, Paledang, Turangga, Cijagra, dan Cisaranten Kulon.

Sementara pelayanan Bandung barat meliputi wilayah Ancol, Arjuna, Babakan, Babakan Asih, Babakan Ciamis, Babakan Ciparay, Balonggede, Batununggal, Babakan Tarogong, Braga, Pasirluyu, Pelindung Hewan, Ciroyom, Ciseureuh, dan Dungus Cariang.

Selanjutnya, wilayah Garuda, Jamika, Kopo, Karanganyar, Karasak, Kebon Jeruk, Sukaasih, Sukahaji, Kebon Lega, Kujangsari, Maleber, Margahayu Utara, Margasuka, Mekarwangi, Mengger, Nyengseret, Panjunan, dan Pasirkaliki.

Kemudian, wilayah Wates, Burangrang, Ciateul, Cibadak, Cibaduyut, Cibaduyut Kidul, Cibaduyut Wetan, Cigereleng, Cijagra, Cikawao, Pungkur, dan Situsaeur.

(Sumber : hyg/kid-CNN Indonesia)

Post a Comment

0 Comments