Ticker

7/recent/ticker-posts

Presiden Emmanuel Macron Akui Negara Palestina. Ini Tanggapan PM Israel

 

Presiden Emmanuel Macron Akui Negara Palestina. Ini Tanggapan PM Israel

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.© 2025 Liputan6.com


MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Prancis akan secara resmi mengakui keberadaan Negara Palestina pada bulan September mendatang. Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Emmanuel Macron melalui akun media sosialnya.
 
Dalam pengumuman tersebut, Macron mengungkapkan bahwa pengakuan resmi akan dilakukan dalam Sidang Majelis Umum PBB (UNGA) yang berlangsung di New York.
 
"Kebutuhan mendesak saat ini adalah untuk mengakhiri perang di Gaza dan menyelamatkan warga sipil. Perdamaian itu mungkin. Kita membutuhkan gencatan senjata segera, pembebasan semua sandera, dan bantuan kemanusiaan besar-besaran untuk rakyat Gaza," tulisnya dalam unggahan tersebut.
 
Dalam pernyataan yang diunggah pada Kamis (24/7/2025), Macron juga menekankan, "Setia pada komitmen historisnya terhadap perdamaian yang adil dan langgeng di Timur Tengah, saya telah memutuskan bahwa Prancis akan mengakui Negara Palestina."
 
Dia menambahkan, "Kita juga harus menjamin demiliterisasi Hamas, serta menstabilkan dan membangun kembali Gaza." Macron juga mengungkapkan, "Akhirnya, kita harus membangun Negara Palestina, menjamin kelayakannya, dan bahwa dengan menyetujui demiliterisasi serta mengakui Israel sepenuhnya, negara tersebut dapat turut berkontribusi pada keamanan semua pihak di Timur Tengah. Tidak ada alternatif lain."
 
Selain itu, dia juga melampirkan surat yang ditujukan kepada Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas sebagai bentuk konfirmasi atas keputusannya tersebut.
 
"Posisi ini mencerminkan komitmen Prancis terhadap hukum internasional dan dukungannya terhadap hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri serta mendirikan negara Palestina yang merdeka," ungkap Wakil Presiden Otoritas Palestina Hussein al-Sheikh dalam menanggapi pengumuman Macron, sebagaimana dilansir oleh BBC.
 
Tanggapan Netanyahu
 
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memberikan tanggapan terhadap pengumuman yang disampaikan oleh Macron melalui platform X. Ia menyatakan, "Kami mengecam keras keputusan Presiden Macron yang mengakui negara Palestina yang berdampingan dengan Tel Aviv, menyusul pembantaian pada 7 Oktober."
 
Dalam pernyataannya, Netanyahu menekankan bahwa "Sebuah Negara Palestina dalam kondisi seperti ini akan menjadi landasan peluncuran untuk melenyapkan Israel bukan untuk hidup berdampingan secara damai dengannya."
 
Ia juga menambahkan bahwa apa yang diinginkan oleh Palestina bukanlah sekadar sebuah negara yang berdampingan dengan Israel, melainkan sebuah negara yang berfungsi sebagai pengganti Israel.
 
Sampai saat ini, sudah ada sekitar 140 negara anggota PBB yang mengakui keberadaan Palestina. Di antara negara-negara tersebut terdapat beberapa negara Uni Eropa, termasuk Spanyol.
 
Namun, negara-negara pendukung utama Israel, seperti Amerika Serikat dan sekutunya, termasuk Inggris, masih belum mengakui keberadaan Negara Palestina. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan yang signifikan di antara negara-negara di dunia mengenai status Palestina dan hubungan dengan Israel.
Sumber : Merdeka.com

Posting Komentar

0 Komentar